banner 728x250

Jimly Asshiddiqie: Komisi Percepatan Reformasi Polri Buka Semua Masukan

Presiden Prabowo Subianto melantik Komisi Percepatan Reformasi Polri di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Jumat (07/11). (Foto: istimewa)

ABNnews — Presiden Prabowo Subianto membentuk dan melantik Komisi Reformasi Polri di Istana Merdeka, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (07/11). Jimly Asshiddiqie ditunjuk menjadi ketua merangkap anggota dalam komite.

Keputusan ini tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 122/P Tahun 2025 tentang Pengangkatan Keanggotaan Komisi Percepatan Reformasi Kepolisian Negara Republik Indonesia yang ditetapkan pada 7 November 2025.

Berikut Ini 10 anggota Komite Reformasi Polri yang dilantik:

Ketua

1. Jimly Asshiddiqie, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi periode 2003–2008

Anggota

2. Yusril Ihza Mahendra, Menteri Koordinator Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi, dan Pemasyarakatan (Menko Kumham Imipas)

3. Supratman Andi Agtas, Menteri Hukum dan HAM.

4. Otto Hasibuhan, Wakil Menteri Koordinator Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi, dan Pemasyarakatan (Wamenko Kumham Imipas)

5. Jenderal (Purn) Tito Karnavian, Menteri Dalam Negeri

6. Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo, Kapolri

7. Mahfud MD, mantan Menko Polhukam periode 2019-2024 dan mantan Ketua MK periode 2008-2013

8. Jenderal (Purn) Badrodin Haiti, mantan Kapolri periode 2015-2016

9. Jenderal (Purn) Idham Azis, mantan Kapolri pada 2019-2021

10. Jenderal (HOR) (Pur) Ahmad Dofiri, mantan Wakil Kapolri periode 2024-2025.

usai pelatikan, Ketua Komisi Percepatan Reformasi Polri, Jimly Asshiddiqie mengatakan, selain merumuskan langkah-langkah konkret dalam percepatan reformasi di tubuh Korps Bhayangkara, pihaknya juga akan menampung berbagai keluhan dan aspirasi masyarakat.

“Kalau rumusan kami bisa mengerjakan sendiri-sendiri, tetapi cara rumusan usulan kebijakan reformasi itu diperoleh juga penting. Makanya tokoh-tokoh masyarakat, aktivis, dan mungkin kami juga perlu mendengar lagi dari tokoh-tokoh bangsa yang kemarin bertemu dengan Bapak Presiden,” ujar Jimly di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (07/11).

Jimly menegaskan bakal terbuka terhadap semua masukan masyarakat baik melalui forum diskusi maupun pemantauan langsung di ruang digital.

“Kalau nanti nggak bisa dibuat forum khusus ya paling tidak kami akan rajin untuk mendengarkan di YouTube, tapi ini nanti akan kami susun apa saja, siapa saja, dan forum seperti apa yang perlu kita adakan. Insyaallah kita akan terbuka,” katanya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *