banner 728x250

Digitalisasi Lawan Stunting: Telkom Luncurkan Stuntinghub di 4 Daerah

Program penanganan stunting terpadu dilaksanakan sejak Maret hingga Juni 2025 di empat wilayah prioritas, yakni Pamekasan (Jawa Timur), Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur), Makassar (Sulawesi Selatan), dan Senaru (Nusa Tenggara Barat). Foto dok Telkom

ABNnews – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) resmi menggulirkan program penanganan stunting berbasis teknologi digital dan komunitas lokal. Program ini digelar sejak Maret hingga Juni 2025 di empat wilayah prioritas: Pamekasan, Labuan Bajo, Makassar, dan Senaru.

Lewat pendekatan komunitas dan aplikasi digital, Telkom ingin memberi solusi nyata untuk menekan angka stunting, terutama di daerah dengan prevalensi tinggi. Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, Nusa Tenggara Timur mencatat angka stunting tertinggi secara nasional: 37,9%.

Program diawali dengan Training of Trainer (ToT) bagi kader kesehatan lokal. Mereka dibekali skill digital dan pengetahuan soal stunting serta gizi anak. Salah satu andalan program ini adalah aplikasi Stuntinghub, platform digital buatan Telkom yang digunakan untuk pencatatan, pemantauan, dan pelaporan pertumbuhan anak.

Setelah pelatihan, para kader langsung terjun ke lapangan, melakukan penyuluhan di puskesmas, balai desa, dan tempat ibadah. Mereka juga mengoperasikan Stuntinghub secara langsung.

Tak hanya itu, program ini juga menggelar 90 Hari Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk anak-anak bergizi buruk. Menu makanan dibuat dari pangan lokal, seperti nasi jagung, pepes ikan, bubur labu, dan sayur kelor. Semuanya dimasak oleh kader dengan bahan dari sekitar rumah dan diantar langsung ke rumah-rumah sasaran.

“Kami tinggal di kaki gunung, kadang akses ke puskesmas susah. Sekarang kader datang rutin, bawa makanan sehat, bahkan ajari kami masak dari kebun sendiri,” ujar Liana Sari, warga Desa Senaru, NTB.

Peluncuran program di Labuan Bajo turut dihadiri Wakil Ketua PKK Maria Falentina Meli, Kepala Dinas Kesehatan Adrianus Ojo, Kepala Telkom Labuan Bajo Natris Humris, hingga perwakilan Yayasan Sundelion dan Puskesmas Batu Cermin.

SGM Social Responsibility Telkom, Hery Susanto, menegaskan bahwa ini adalah wujud nyata Telkom dalam mendorong pemanfaatan digitalisasi untuk menjawab persoalan sosial.

“Digitalisasi harus menyentuh akar masalah sosial, termasuk stunting. Lewat Stuntinghub, kami hadirkan teknologi sekaligus berdayakan warga sebagai agen perubahan,” kata Hery.

Program ini juga sejalan dengan target Sustainable Development Goals (SDGs) poin 2 (Tanpa Kelaparan) dan poin 3 (Kehidupan Sehat dan Sejahtera). Telkom ingin menjadi katalisator perubahan sosial melalui sinergi data, teknologi, dan kekuatan komunitas.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *