ABNnews – Kecanduan handphone bisa dialami oleh siapa saja, termasuk pada anak-anak. Mengatasi kecanduan gawai pada anak perlu di usahakan secepat mungkin.
Pasalnya jika ponsel terhubung dengan internet, konten yang yang terdapat di dalamnya akan susah untuk dibatasi, terlebih dengan adanya iklan judi online yang mudah diakses anak.
Salah satu anggota Komisi I DPR RI, Oleh Soleh meminta pemerintah membuat surat keputusan bersama (SKB) terkait pembatasan akses internet dan penggunaan ponsel bagi anak-anak di bawah umur.
“Pemerintah harus segera membuat SKB terkait pembatasan akses internet dan penggunaan HP bagi anak-anak,” kata Oleh Soleh dalam keterangan yang dikutip pada Senin (09/12).
Menurut Soleh, anak-anak di Indonesia saat ini sangat bebas mengakses internet dan menggunakan ponsel, pasalnya konten yang negatif, iklan dan promo judi online atau daring bertebaran di media sosial.
“Barangkali harus ada sterilisasi dalam penggunaan HP dan akses internet, terutama anak-anak usia dini, di bawah 15 atau 16 tahun,” ucapnya.
Berdasarkan Data Badan Pusat Statistik (BPS) 2022, menunjukkan, terdapat 33,44% anak usia dini sudah bisa menggunakan ponsel dan dapat mengakses internet. Sementara, 24,96% anak usia dini yang bisa mengakses internet tanpa mempunyai ponsel.
Jika anak sudah kecanduan gadget, hal itu tentu saja bisa berdampak buruk bagi kesehatan dan tumbuh kembangnya. Salah satunya mempengaruhi kemampuan bersosialisasi mereka.
Dampak Ponsel Pada Anak
Berikut dampak memberikan ponsel pada anak dilansir dari Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan (Yankes) Kementerian Kesehatan (Kemenkes), yaitu:
1. Kurang Tidur
Untuk mendukung pertumbuhan dan menjaga kesehatan tubuh, anak perlu mendapat waktu tidur yang cukup. Sayangnya, kecanduan gadget bisa menyebabkan anak-anak mengalami kurang tidur.
Kondisi ini tidak boleh dianggap sepele, sebab kurang tidur bisa mengganggu aktivitas anak, seperti mengganggu proses belajar di sekolah yang kemudian membuat prestasinya menurun.
Hal ini juga membuat perkembangan otak menjadi tidak optimal karena tidur yang cukup adalah kunci untuk perkembangan otak yang lebih optimal.
2. Gangguan pada mata
Anak-anak yang mengalami kecanduan gadget juga rentan mengalami gangguan pada mata. Hal ini terjadi karena terlalu lama menatap layar gadget, sehingga memicu gangguan seperti mata lelah, mata kering, hingga gangguan penglihatan
3. Obesitas
Kecanduan gadget juga membuat anak rentan mengalami obesitas alias kelebihan berat badan. Sebab, asyik bermain gadget bisa menyebabkan anak kurang bergerak atau lebih sering duduk dan berbaring.
Padahal, anak-anak seharusnya aktif bermain bersama temannya di luar rumah. Obesitas tidak boleh dianggap sepele, sebab kondisi ini bisa meningkatkan risiko penyakit jangka panjang, seperti obesitas, stroke usia dini, hingga serangan jantung
4. Berbahaya bagi otak anak
Otak manusia dianggap sensitif terhadap radiasi elektromagnetik sehingga barang–barang yang memancarkan gelombang elektromagnetik seperti gadget dianggap berbahaya, khususnya bagi anak-anak.
Gelombang elektromagnetik yang dipancarkan gadget dianggap bisa mengganggu aktivitas otak anak sehingga berdampak buruk terhadap kemampuan belajarnya dan berpotensi menyebabkan gangguan perilaku
5. Masalah Mental
Selain memberi dampak pada kesehatan fisik, kecanduan gadget juga bisa mengganggu kesehatan mental. Kecanduan gadget memicu efek samping berbahaya seperti meningkatkan risiko depresi, gangguan kecemasan, sulit fokus, kepribadian bipolar, psikosis, dan perilaku bermasalah lainnya.
Hal ini juga bisa memicu sifat agresif anak. Kecanduan gadget juga bisa membuat anak kesulitan bersosialisasi dengan lingkungan sekitar dan meningkatkan risiko perasaan kesepian.
Cara Mengatasi Kecanduan Ponsel
Dihimpun dari berbagai sumber, berikut ini cara mengatasi anak kecanduan gadget yang dapat dilakukan orang tua.
1. Membatasi waktu pemakaian
Dilansir laman Innovation Learning Center, langkah pertama yang dapat dilakukan orang tua untuk mengurangi ketergantungan anak pada gadget adalah membatasi waktu penggunaan atau screen time.
Diperlukan ketegasan orang tua untuk menerapkan durasi penggunaan gadget pada si kecil. Terutama apabila anak memohon, merayu, hingga menangis.
Dilansir dari laman Yankes Kemenkes, 2023, merekomendasikan penggunaan gadget pada anak:
– Bayi 0 – 6 bulan sebaiknya tidak diperkenalkan gadget
– Anak usia antara 1-2 tahun boleh diperkenalkan namun tidak boleh lebih dari 1 jam per hari
– Anak usia 3-6 tahun boleh menggunakan gadget namun harus selalu diawasi orang tua
– Anak usia 6 tahun ke atas boleh menggunakan hanya untuk program yang aman untuk usianya, serta penggunaan gadget tidak lebih dari 3 jam per hari.
2. Menentukan jadwal
Selain membatasi waktu pemakaian, orang tua juga dapat menentukan jadwal yang sesuai untuk anak bermain gadget, seperti smartphone, laptop, televisi, dan lainnya.
Kemudian, berikan kebebasan kepada anak untuk memilih jam berapa mereka ingin
menggunakan perangkat elektronik tersebut.
Orang tua bisa memberikannya sesuai dengan keputusan yang anak buat. Hal itu dilakukan agar anak merasa dilibatkan dalam menentukan jadwal dan diharapkan dapat bertanggung jawab atas pilihannya tersebut.
3. Menemani anak bermain
Cara mengatasi kecanduan gadget pada anak yaitu dengan meluangkan waktu untuk menemaninya bermain, seperti dikutip dari laman Parenting Firstcry.
Anak-anak yang menghabiskan waktu bermain sendirian memiliki kecenderungan terikat pada gadget. Oleh sebab itu, usahakan orang tua memiliki waktu untuk bermain dengan anak. Ada banyak permainan yang bisa dicoba, seperti bermain boneka, membuat kerajinan tangan, petak umpet, dan lainnya.
4. Membuat area bebas gadget
Orang tua juga bisa membuat peraturan untuk tidak menggunakan gadget di ruangan atau tempat tertentu. Sebagai contoh di meja makan, kamar tidur, dan di dalam mobil.
Selain anak-anak, anggota keluarga lainnya juga tidak diperbolehkan menggunakan gadget di area-area yang telah ditentukan.
Cara ini tak hanya membuat anak lebih fokus tapi juga menjadi cara untuk anak belajar mematuhi peraturan dan upaya untuk lebih dekat dengan anggota keluarga satu sama lain
5. Hindari meletakkan gadget sembarangan
Hindari meletakkan gadget sembarangan agar anak tak melihat dan ingin memainkannya. Anak menjadi mengenal gadget dan terikat apabila ia mendapat akses ke alat tersebut dengan mudah.
6. Menjadi contoh yang baik
Anak-anak cenderung mengikuti apa yang orang tua mereka lakukan daripada apa menuruti apa yang orang tua mereka katakan.
Artinya, jika ingin si kecil tidak kecanduan gadget, orang tua perlu menjadi contoh yang baik dan tidak terus menerus melihat perangkat tersebut
7. Melakukan aktivitas lain
Orang tua juga dapat mengajak anak untuk melakukan kegiatan lain di luar rumah, seperti bermain di taman kompleks, berolahraga, dan lainnya.
Orang tua juga bisa menawarkan hal-hal yang mereka gemari dan mengajak anak untuk membantu kegiatan orang tua seperti membersihkan kebun, memasak serta bermain alat musik atau membaca buku.
Ilham Cahyadi