ABNNews– Anggota DPD RI Dapil DKI Jakarta, Fahira Idris mengapresiasi kehadiran Toll Corridor Development (TCD) Taman Mini atau Travoy Hub yang dikembangkan oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk melalui PT Jasamarga Related Business (JMRB). Menurutnya Travoy Hub bisa menjadi semacam pusat mobilitas bagi masyarakat dan open space commercial area.
“Travoy hub tempatnya bagus dan mirip dengan open space commercial area di Jepang & di Korea. Nanti saya akan ngadain acara di tempaat ini,” kata Fahira dalam sambutannya pada acara Apresiasi & Pentas seni Ekstrakurikuler yang diselenggarakan di Travoy hub, Taman Mini Jakarta.
Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka memperingati hari anak sedunia yang di selenggarakan oleh Ikatan Perempuan Jakarta.
“Saya mengapresiasi acara ini, karena untuk menghadapi zaman perkembangan teknoogi yang pesat agar anak-anak kita tidak terfokus pada gadget atau telepon selular.
Selain Fahira, hadir pada acara ini Direktur Bisnis Tol Koridor JMRB, Bayu Nurbaya, General Manager Tollroad Corridor Operation JMRB, Dedy Hisar Siringo-Ringo, Kasie Kurikulum dan Sumber Belajar Dinas Pendidikan Jakarta, Ketua Wanita Sarinah Berkebaya Wina, dan Ketua Ikatan Perempuan Jakarta (IPJ), Hj. Decy Widhiyanti.
Pembukaan acara berlangsung dengan lancar dan juga menghasilkan kerjasama lanjutan di kemudian hari yang akan di support dan di sponsori Ibu Fahira Idris selaku anggota DPD RI Dapil DKI Jakarta.
Pada kesempatan tersebut anggota DPD Fahira Idris memberikan Piagam Penghargaan Tokoh Masyarakat kepada: Dedy Hisar Siringo-Ringo, Indah Melati Suci Batubara, Muhammad Ihsan, Larasati Purwahyuningtyas, Nadia Regina, Rahma Dina Zuldha, dan Arif Rahman Hakim.
Piagam penghargaan diberikan atas kerja keras, kerja cerdas, dan kontribusi nyatanya dalam membantu dan menyebar manfaat bagi kemaslahatan masyarakat.
Hak-hak Anak
Dalam sambutannya, Fahira Idris mengemukakan, acara Apresiasi & Pentas seni Ekstrakurikuler tidak hanya menjadi momen refleksi, tetapi juga langkah nyata dalam memperjuangkan hak-hak anak dan memperkuat peran orang tua dalam mendampingi generasi penerus bangsa yang kelak akan menjadi wajah bangsa kita.
Menurutnya, tema peringatan sangat relevan dengan tantangan yang kita hadapi saat ini. Juga mengingatkan kita semua bahwa keberhasilan anak-anak kita tidak hanya terletak pada pendidikan formal, tetapi juga pada pengasuhan yang penuh cinta, inspirasi, dan penghormatan terhadap hak-hak mereka terutama dari orang tua.
“Sebagai orang tua, kita memiliki peran yang tak tergantikan. Kita adalah pintu pertama yang harus membuka ruang dialog, mendengar suara hati anak-anak, dan memenuhi hak-hak mereka, baik dalam pendidikan, kesehatan, maupun pengembangan diri,” ujar Fahira.
Dikatakannya, anak-anak yang merasa didengar dan dihargai akan tumbuh menjadi individu yang percaya diri, kreatif, dan mampu membawa perubahan positif bagi lingkungannya dan bagi bangsanya. Namun, tugas ini tentu tidak dapat dilakukan sendiri. Dibutuhkan sinergi dari berbagai pihak, seperti yang kita lakukan dalam acara ini.
“Kolaborasi antara masyarakat, dunia usaha, dan pemerintah, seperti yang ditunjukkan oleh Ibu dan Bapak yang hadir saat ini, adalah contoh nyata dari upaya kolektif untuk menciptakan lingkungan yang mendukung tumbuh kembang anak,” paparnya.
Pusat Meeting
Sebelumnya, Direktur Bisnis Koridor Jalan Tol PT JMRB, Bayu Nurbaya mengatakan, pada prinsipnya Travoy Hub merupakan pengembangan Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP) yang memadukan Stasiun LRT Taman Mini dengan pusat bisnis dan gathering point.
Menurutnya, dilansir Kompas.com, Travoy Hub adalah tempat pemberhentian dan interkoneksi antar-moda transportasi sehingga dapat menjadi penghubung bagi berbagai moda transportasi publik seperti LRT Jabodebek, bus Trans Jakarta, Jak Lingko, serta pengguna akses jalan to.
Diharapkan, Travoy Hub bisa menjadi semacam pusat mobilitas bagi masyarakat. “Travoy Hub dapat menjadi pusat meeting & gathering baru di kawasan Jakarta Timur, karena dilengkapi oleh sejumlah tenant food and beverage, banking, salon, retail, farmasi, dan lainnya yang sesuai dengan kebutuhan pengguna komuter dan masyarakat umum,” ungkap Bayu. Bagus Iswanto