ABNnews — Wajah institusi Korps Bhayangkara kembali tercoreng. Insiden polisi tembak polisi kembali terjadi di instansi Polri.
Di Solok Selatan, Sumatera Barat, AKP Ulil Ryanto Anshari tewas ditembak rekannya sendiri AKP Dadang Iskandar pada Jumat (22/11) dini hari. Keduanya merupakan anggota Polres Solok Selatan. Korban menjabat sebagai Kasatreskrim, sementara pelaku adalah Kabag Ops.
Terkait peristiwa tersebut, Kapolri, Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo meminta Kapolda Sumatera Barat (Sumbar) Irjen Suharyono untuk mengusut tuntas kasus penembakan tersebut, terutama motif yang melatari kasus mencederai institusi yang dipimpinnya itu.
“Yang jelas Pak Kapolda sudah melapor kepada saya terkait peristiwa yang terjadi dan saya minta untuk mendalami motifnya,” kata Listyo Sigit, Sabtu (23/11).
“Apalagi kalau motifnya ternyata dilakukan terhadap hal-hal yang selama ini kita anggap mencederai institusi. Saya minta siapapun, apapun pangkatnya, tindak tegas, jangan usah ragu-ragu, apapun pangkatnya, tindak tegas secara etik” tegasnya.
“Propam sedang kita turunkan, yang jelas kalau hal-hal yang sifatnya bisa di proses dengan hal hal yang bersifat etik, ini secara umum ya, ini akan kita lakukan dan tentunya semuanya bisa berjalan baik. Namun terhadap pelanggaran yang tidak bisa di tolerir, saya minta tindak tegas,” sambung Kapolri.
Bukan sekali ini saja, sederet kasus penembakan antar polisi diketahui cukup sering terjadi dan menyita perhatian masyarakat di Tanah Air. Kasus di Solok Selatan menambah daftar catatan kelam institusi Polri.
Berikut sederet kasus polisi tembak polisi yang dirangkum ABNnews.id dari berbagai sumber:
1. Kasus Bripda IDF di Rusun Polri Cikeas (2023)
Pada 23 Juli 2023, kasus polisi tembak polisi ini terjadi di Rusun Polri Cikeas, Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Keduanya diketahui merupakan anggota Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri.
Diketahui, Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage tewas diduga akibat ditembak rekannya sesama personel kepolisian, yakni Bripda IMS dan Bripka IG. Keduanya sudah ditetapkan sebagai tersangka dalam proses penyelidikan dan diproses hukum.
2. Kasus Bripda PS di Sukoharjo (2022)
Pada 19 April 2022, seorang oknum anggota Kepolisian Resor (Polres) Wonogiri, berinisial Bripda PS (26), ditembak oleh Tim Resmob Kepolisian Resor Kota (Polresta) Surakarta, peristiwa penembakan itu terjadi di kawasan Makamhaji, Sukoharjo, Jawa Tengah.
Polisi menyebut, Bripda PS melakukan pemerasan terhadap warga yang check in di hotel melati. Dari hasil pemeriksaan, Bripda PS tidak melakukan aksinya sendirian, ia beraksi bersama komplotannya berjumlah 4 orang.
3. Kasus Brigadir J di Jakarta Selatan (2022)
Pada 8 Juli 2022, Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J) ditembak oleh Bharada E, yang saat itu bertugas sebagai ajudan Irjen Ferdy Sambo. Insiden ini terjadi di rumah dinas Sambo dan kemudian memicu spekulasi terkait masalah pribadi serta intrik dalam tubuh kepolisian.
Kasus ini mengguncang publik dan mengarah pada penyelidikan yang melibatkan pejabat tinggi polisi, termasuk pemecatan dan hukuman penjara untuk Ferdy Sambo.
4. Kasus Aipda Ahmad Karnain di Lampung (2022)
Pada 4 September 2022, penembakan Bhabinkamtibmas di Lampung Tengah, Aipda Ahmad Karnain oleh Pejabat Sementara (Ps) Kepala Unit (Kanit) Provos Polsek Way Pengubuan, Lampung Tengah, Aipda Rudi Suryanto.
Korban ditembak mati pelaku di rumahnya Kelurahan Bandar Jaya Barat, Kecamatan Terbanggi Besar saat malam hari. Dari hasil penyelidikan setelah peristiwa penembakan, korban memiliki riwayat perselisihan dengan Aipda Rudi.
5. Kasus Briptu HT di Lombok (2021)
Pada 25 Oktober 2021, aksi polisi tembak polisi juga terjadi di Nusa Tenggara Barat (NTB). Anggota Humas Polres Lombok Timur, Briptu Khairul Tamimi alias Momon, ditemukan tewas bersimbah darah di rumahnya.
Pelaku dari penembakan itu adalah Brigadir MN. Aksi tersebut diduga karena persoalan asmara, dalam hal ini pelaku cemburu kepada korban yang diduga memiliki hubungan gelap dengan istrinya.
6. Kasus Bripka Rachmat Effendi di Depok (2019)
Pada 25 Juli 2019, Brigadir Rangga Tianto menembak rekan seprofesinya Bripka Rachmat Effendi di ruang SPK Polsek Cimanggis, Depok.
Brigadir Rangga diduga emosi karena permintaannya tidak dipenuhi oleh Rachmat. Keduanya lantas berselisih, sebelum akhirnya Rangga menarik pelatuk pistolnya dan penembakan tersebut berawal dari penangkapan pelaku tawuran, Fachrul oleh Bripka Rachmat.
Ilham Chayadi