ABNnews — Joko Widodo (Jokowi) diminta tanggapan terhadap hasil lembaga survei terkait elektabilitas paslon nomor 1 Andika Perkasa-Hendrar Prihadi dan paslon nomor 2 Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen di Pilgub Jateng 2024.
Menurut hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) teranyar, elektabilitas Andika-Hendrar yang didukung PDIP unggul tipis dari pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin yang didukung oleh Jokowi.
Saat ditanya selepas sarapan di Soto Triwindu Solo pada Minggu (17/11) pagi, Jokowi mempertanyakan lembaga yang merilis hasil survei tersebut.
“Siapa yang bilang? Siapa yang bilang? Surveinya siapa?” Survei-survei semua harus dilihat,” kata Presiden ke-7 RI itu.
Di sisi lain, Jokowi menyatakan optimismenya untuk kemenangan Luthfi-Yasin di Pilgub Jawa Tengah dan memberikan pesan khusus untuk tidak sombong dalam menyikapi setiap keberhasilan. “Harus optimis, nanti dilihat. Enggak usah sombong”, kata Jokowi.
SMRC sebelumnya merilis survei yang dilakukan pada 1210 orang selama 7-12 November 2024 di Jawa Tengah. Dengan metode multistage random sampling dengan jumlah proporsional, survei tersebut menunjukkan Ahmad Luthfi-Taj Yasin menunjukkan tren penurunan.
Sementara itu, ada kenaikan pada pasangan Andika Perkasa dan Hendrar Prihadi. Pasangan ini pun memperoleh elektabilitas 50,4 persen, naik 2,3 persen dari survei sebelumnya pada Oktober 2024.
Di sisi lain, elektabilitas Luthfi – Yasin tercatat sebesar 47,0 persen atau turun sebesar 0,5 persen dari survei sebelumnya pada Oktober 2024 sebesar 47,5 persen. Sisanya, sebanyak 2,6 persen responden belum menentukan pilihan mereka.
Direktur Eksekutif SMRC Deni Irvani, menyebut meski hasil survei telah mengunggulkan paslon Andika-Hendrar, ini tak bisa dijadikan acuan sepenuhnya.
Pihaknya bahkan tak bisa menentukan siapa yang unggul dari kedua paslon tersebut. Hal ini lantaran selisih keduanya juga sangat tipis. Bahkan berada di bawah margin of error survei.
Kata dia, selisih 3,4 persen juga tidak signifikan secara statistik. Sebab margin of error survei ini juga ada di angka 2,9 persen.
“Butuh selisih lebih dari 5,8 persen untuk menyatakan perbedaan dukungan kedua pasangan signifikan. Karena itu dukungan kepada kedua pasangan dapat dikatakan seimbang sementara ini,” kata Deni.
“Dalam dua bulan terakhir terlihat perubahan signifikan. Andika-Hendrar naik 13,8 persen dan Luthfi-Yasin turun 10,9 persen. Tapi dalam sebulan terakhir persaingan makin ketat, tidak terlihat perubahan signifikan secara statistik,” katanya.