banner 728x250

Judol Seperti Virus Maka Biang atau Rajanya yang Harus Ditangkap

banner 120x600
banner 468x60

ABNnews – Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Studi Masyarakat dan Negara (Laksamana) Samuel F. Silaen mengatakan, persoalan judi online atau judol ini bukan barang baru ataupun polemik baru muncul tapi seperti opera sabun. Tidak heran setiap ada penangkapan yang kecil-kecil atau recehan maka selalu dibuat heboh dan wow serta viral di berbagai media sosial (medsos).

“Hal ini jadi pertanyaan publik. Sementara pemain gede dan rajanya ataupun kakapnya tak pernah disentuh atau tersentuh. Ini kan aneh bin ajaib,” ujar Samuel F Silaen di Jakarta, Kamis (7/11/2024).

banner 325x300

Ia pun menilai pemberantasan judi online atau judol hanya sebatas jargon atau omon- omon saja. Artinya Negara ini gagal paham dan gagal aksi dalam berbagai bidang penegakan hukum. Karena hingga kini kakap dari judol tak pernah tersentuh. Bahkan para raja atau judol masih asyik dan aman mengoperasikan judol.

“Makanya pemberantasan judol cuma pepesan kosong, ibaratnya sinetron yang tak pernah selesai karena selalu dibuat panjang uler oleh sutradara, yang dimodali oleh produser,” jelasnya.

Silaen menilai dengan pemberantasan judol hanya omon-omon maka saat ini rakyat Indonesia dianggap tidak tahu apa-apa soal permainan kelas atas yang penuh dengan drama. Oleh karena itu pemberantasan judol sejatinya sudah diskenariokan agar terkesan benar – benar dilakukan.

“Kalau bicara pemberantasan tentunya harus menyasar otaknya atau istilahnya biangnya. Bukan cuma kelas teri, kalau biangnya dihancurkan maka dengan sendirinya yang recehan akan mati,” tegas aktivis organisasi kemasyarakatan pemuda (OKP) itu.

Silaen memaparkan bila otak masalahnya tidak dituntaskan maka jangan harapkan permasalahan apapun akan beres sampai tuntas. Karena pada dasarnya indung telur akan melakukan penetasan- penetasan baru dan bisa jauh lebih kebal terhadap ancaman sebelumnya.

“Itulah sifatnya virus yang tidak dihancurkan maka dapat beranak- pinak, “beber Silaen.

“Jadi kapan permasalahan judol dituntaskan sampai ke akar-akarnya maka hanya Tuhanlah yang tahu segalanya. Karena semua masalah seharusnya dapat dicegah atau bahkan ditumpas bila mau, tidak harus tunggu viral. Jadi rakyat seperti disuguhi tontonan drama- drama yang hendak melewatkan sesuatu agar tidak ketahuan gitu,” imbuhnya.

Ia pun menegaskan, lelah juga jika penegak atau perangkat hukum yang harusnya bertindak tepi juga tidak melakukannya bahkan justru melindunginya. Oleh karena itu para penegak hukum harus tidak didorong tapi justru bergerak sesuai tugasnya. Jadi kenapa harus terus- menerus dan mendesak penegak hukum jika mereka justru tidak serius bertindak.

“Kalau serius tanpa didesak-pun harusnya tangkap raja judolnya. Jadi publik malah bertanya jangan- jangan ‘Raja’ judol itu mereka- mereka itu juga, artinya mana mungkin jeruk makan jeruk toh,” tandasnya.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi menegaskan hingga saat ini polisi terus mengungkap perkembangan kasus buka blokir situs judi online yang melibatkan pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi). Terkini polisi kembali menetapkan dua tersangka baru terkait kasus tersebut.

“Kita telah melakukan penangkapan terhadap dua orang tersangka lainnya. Jadi jumlah tersangka 16 orang,” kata Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Minggu (3/11/2024).

Terpisah, Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra merinci satu tersangka yang diamankan merupakan pegawai Komdigi, sementara satu lainnya sipil. Saat ini penyidik masih mengembangkan kasus tersebut.
“(tersangka baru) Terdiri dari satu orang (pegawai) Komdigi dan satu orang sipil,” ujarnya.

Sebelumnya, tersangka mengaku mendapat Rp 8,5 juta dari setiap situs judi online yang ‘dibina’. Mereka sudah ‘membina’ seribu situs judi online. “Setiap web itu kurang lebih Rp 8,5 juta,” kata tersangka kepada polisi saat penggeledahan di Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat (1/11/2024).

Pegawai Komdigi yang menjadi tersangka ini seharusnya bertugas melakukan pemblokiran terhadap situs-situs judi online. Namun, si pegawai justru disalahgunakan. Oknum pegawai Komdigi tersebut tak memblokir situs-situs judi online yang ditemukan. Dia justru melakukan ‘pembinaan’ terhadap situs tersebut sehingga tak terblokir. ***

Bagus Iswanto

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *