ABNnews — Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur meletus pada Senin (4/11/2024) dini hari. Lerusan gunung tersebut menyebabkan 10 orang meninggal dunia.
Dilansir dari laman resmi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Gunung Lewotobi Laki-laki mengalami kenaikan aktivitas vulkanik sejak Rabu (23/10).
Intensitas vulkanik pada Gunung Lewotobi Laki-laki terus meningkat hingga Minggu (03/11) pukul 21.00 Wita. PVMBG mencatat, telah terjadi 43 kali gempa letusan, 28 kali gempa embusan, 94 kali gempa harmonik, tujuh kali gempa low frequency, dan 133 kali gempa vulkanik dangkal pada Rabu (23/10) hingga Minggu (03/11) pukul 18.00 Wita.
Peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki diikuti dengan 353 kali gempa vulkanik dalam, 26 kali gempa tektonik lokal, 68 kali gempa tektonik jauh, dan tiga kali getaran banjir.
“Kejadian erupsi rata-rata tiap hari adalah 6-8 kali kejadian erupsi, namun gempa erupsi terakhir tercatat pada tanggal 1 November 2024 dan setelahnya belum terjadi erupsi,” jelas PVMBG.
Pada Jumat (01/11), PVMBG mencatat, terjadi erupsi strombolian atau letusan yang terjadi dengan interval atau tenggang waktu yang hampir sama. Tinggi kolom erupsi tersebut mencapai 1.500-2.000 meter dari puncak dan muncul sinar api yang memancar saat letusan.
Setelah erupsi strombolian terjadi, Gunung lewotobi Laki-laki mengalami erupsi pada Minggu (03/10) pukul 23.57 Wita dengan kolom asap tidak teramati. Erupsi tercatat di seismograf dengan amplitudo maksimum 47,3 mm dan durasi kurang lebih 24 menit 10 detik. Kemudian, terjadi lagi erupsi pada Senin (04/11) pukul 01.34 dan 02.24 Wita dengan kekuatan erupsi yang lebih kecil ketimbang pukul 23.57 Wita.
Letusan tersebut, kata PVMBG, merupakan indikasi terdapat sumbat yang menghambat material gunung api untuk keluar yang dapat meningkatkan potensi erupsi lebih besar dari periode sebelumnya.
Berdasarkan pemantauan PVMBG, rata-rata tinggi kolom erupsi saat Gunung Lewotobi Laki-laki meletus adalah 100-1.000 meter. Sementara saat ini rata-rata tinggi kolom erupsi pada gunung tersebut setinggi 500-1.000 meter.
Terkait peningkatan aktivitas vulkanik sejak akhir Oktober 2024, PVMBG telah meningkatkan status Gunung Lewotobi Laki-laki dari level III siaga menjadi level IV awas pada Minggu (03/11) pukul 24.00 Wita.
Dilansir dari laman PVMBG, Senin, data dari visual drone menunjukkan pusat aktivitas vulkanik berada di dua lubang erupsi, yakni kawah utama dan lubang erupsi yang terletak di sisi barat laut Gunung Lewotobi Laki-laki.
Terkait letusan Gunung Lewotobi Laki-laki, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memberikan sejumlah rekomendasi kepada masyarakat dan wisatawan supaya terhindar dari bahaya ketika erupsi terjadi.
Berikut rekomendasi BNPB:
– Masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki dan pengunjung atau wisatawan tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius tujuh kilometer dari pusat erupsi serta sektoral tujuh kilometer pada arah utara-timur laut dan tujuh kilometer pada sektor timur laut
– Masyarakat agar tenang dan mengikuti arahan pemerintah daerah serta tidak mempercayai isu-isu yang tidak jelas sumbernya
– Masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki mewaspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak gunung ini jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi
– Masyarakat yang terdampak hujan abu Gunung Lewotobi Laki-laki memakai masker atau penutup hidung-mulut untuk menghindari bahaya abu vulkanik pada sistem pernapasan
– Pemerintah daerah senantiasa berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-laki di Desa Pululera, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi di Bandung.