banner 728x250

Petisi SatuPena untuk Indonesia Lebih Baik Tembus 700 Pendukung

banner 120x600
banner 468x60

ABNnews – Petisi untuk Indonesia Lebih Baik yang digagas SatuPena (Perkumpulan Penulis Indonesia) telah tembus 700 pendukung.

Petisi yang juga didukung berbagai komunitas tersebut merupakan bentuk nyata kepedulian terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara sesuai amanah dari para pendiri atau founding father Republik Indonesia.

banner 325x300

“Alhamdulillah, sudah lebih 700 nama di petisi yang menyuarakan keprihatinan terhadap kondisi negeri. Jika masih ada yang berkenan nama dicantumkan di sini, mohon info nama lengkapnya ya. Terimakasih dukungan semua,” demikian narasi dalam petisi yang terbesar dalam berbagai flatform media sosial, Rabu (5/9/2024).

Adapun isi dari petisi tersebut yakni, pertama,
Pemerintah, DPR, MA, MK, KPU dan pihak-pihak terkait melaksanakan sebaik-baiknya Putusan MK Nomor 60 dan 70. Kedua, Pemerintah dan lembaga/kementerian terkait, juga jajaran legislatif dan yudikatif agar menjunjung tinggi, menghayati, mengamalkan dan menjamin dilaksanakannya prinsip-prinsip demokrasi dalam praktik kehidupan berbangsa dan bernegara.

Ketiga, Menghilangkan segala bentuk kebijakan dan tindakan yang menguntungkan kepentingan pribadi/pihak/golongan tertentu yang berdampak buruk bagi rakyat, misalnya korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). Keempat, Menolak dengan tegas laku politik oligarki otoriter untuk melayani kekuasaan politik dan ekonomi golongan dan kelompok tertentu, yang mematikan proses demokrasi untuk mencapai tujuan keadilan dan kesejahteraan rakyat.

Dalam narasinya juga dibeberkan bahwa saat ini Negara Indonesia sedang mengalami krisis demokrasi, keadilan dan kedaulatan rakyat. Krisis ini disebabkan oleh berbagai tindakan politik dan kebijakan yang lebih mementingkan kepentingan pihak tertentu saja. Prinsip utama demokrasi, bahwa kedaulatan berada di tangan rakyat, dengan nyata sedang dilemahkan dan hanya dikuasai oleh segelintir pihak.

Pelemahan demokrasi ini juga berbuntut pada berbagai pelemahan di berbagai bidang kehidupan seperti hukum, ekonomi, sosial dan sebagainya. Singkat kata, negara ini sedang mengalami berbagai krisis akibat rezim yang berkuasa, baik eksekutif, legislatif maupun yudikatif, tidak menjalankan tugasnya sepenuh hati sesuai tujuan berbangsa dan bernegara Republik Indonesia.

Hal terakhir yang menjadi penanda Indonesia dalam krisis adalah upaya untuk menganulir dua Putusan Mahkamah Konstitusi (MK). Putusan tersebut adalah Putusan MK Nomor 60/PUU-XXII/2024 yang melonggarkan ambang batas (threshold) pencalonan kepala daerah untuk semua partai politik dan Putusan MK Nomor 70/PUU-XXII/2024 yang mempertegas syarat batas usia pencalonan kepala daerah yang harus terpenuhi pada saat pendaftaran.

Upaya pengabaian Putusan MK tersebut mengundang reaksi keras dalam berbagai bentuk (misalnya petisi) dan muncul demonstrasi besar di mana-mana. Meski sudah ada janji dari Pemerintah dan Legislatif untuk mematuhi Putusan MK tersebut, tetap saja diperlukan upaya mengawal Pemerintah dan pihak-pihak terkait lainnya untuk memastikan agar Pemerintah, Dewan Perwakilan Rakyat, Mahkamah Agung, tidak terkecuali Mahkamah Konstitusi sendiri, dan lembaga/institusi terkait lainnya mampu dan konsisten dalam menjalankan amanah rakyat yang diemban masing-masing.

Adapun diantara yang memberikan dukungan kepada petisi tersebut yakni, Nyoto, Manuel Kaisiepo, Asri Hadi, Abustan, Robertus Fahik,
Irfan, Mohammad Gunawan, Trihantoro M, Agung Ridlo, Saibansah Dardani, Akaha Taufan, Aminuddin, Frans Maniagasi, Syafrinaldi,
Agung Handoko, Paulus Laratmase, Wahjudi Djaja, Hendra Makinen, Ahmadie Thaha, Yanuardi Syukur, Masduki, Mujiati, Rinjani D.H, Suwito Laros, Muh. Fitrah Yunus, Prijono Tjiptoherijanto, Muh. Ikhsan A.R, Jacyntha M. Nasution, Kamal Firdaus,Wijayanto Samirin, Syaefuddin, Simon, Armaidi Tanjung.

Husnu Abadi, Nasir Tamara, Swary Utami Dewi, Garin Nugroho, Jaya Suprana, Alex Runggeary, Sastri Bakry, Didin S. Damanhuri, Wahyudi (Wyaz Ibn Sinentang), Nia Samsihono, Wina Armada, Ilham Bintang, Fakhrunnas M.A.
Jabbar, Reiner Ointoe, Muhammad Subarkah, Achmad Charris Zubair, Hery Sucipto, Anwar Putra Bayu, Didik J. Rachbini, Anif Punto Utomo, Okky Madasari, Machasin, Dicky Sofjan, Taufik Darusman, Komaruddin Hidayat, Nasihin Masha, Eka Budianta.***

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *