ABNnews – Imam Besar Habib Rizieq Syihab (HRS) meminta Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk mengaudit terhadap utang Indonesia guna mengetahui utang yang dilakukan selama ini masuk kategori legal atau illegal.
Utang yang legal harus dibayar, namun yang ilegal atau tidak syah dan tidak sesuai UU yang berlaku di Indonesia maka wajib diusut dan pelaku yang bersalah harus diproses hukum.
HRS menyarankan Prabowo Subianto setelah dilantik menjadi Presiden pada 20 Oktober 2024, maka melakukan audit terhadap utang negara yang kini capai Rp8000 triliun. Berdasarkan data dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat posisi utang pemerintah mencapai Rp8.338,43 triliun pada April 2024.
Jumlah utang itu naik Rp76,33 triliun dibandingkan posisi bulan sebelumnya yang senilai Rp8.262,10 triliun.
“Saran saya, tanggal 20 Oktober jika Prabowo dilantik sebagai Presiden, saya sarankan program pertamanya dalan rangka menyelamatkan NKRI, seluruh hutang negara diaudit,” ujar HRS di chanel YouTube IBTV. Potongan video HRS juga telah viral diberbagai platform media sosial, Selasa (3/9/2024).
“Nah jika diaudit kelihatan, mana utang yang betul-betul legal dan mana utang yang ilegal” imbuhnya.
HRS menjelaskan, hutang legal itu hutang yang disepakati pemerintah dan DPR RI. Hutang legal ini harus dibayar. “Utang legal itu utang yang disepakati pemetintah dan DPR. Legal, bayar sesuai perjanjian” paparnya.
Sementara hutang ilegal, sambung HRS, merupakan hutang yang diputuskan sepihak oleh pemerintah. Menurutnya, hutang ilegal tersebut tidak dibayar oleh Presiden Prabowo.
“Kalau hutang ilegal yang memang DPR tidak pernah setujui, atau tidak melalui prosedur yang sebenarnya, tidak ada studinya, tidak memenuhi persyaratan, atau bahkan satu proyek para ahli mengatakan ini tidak boleh dibangun, ini berbahaya, ini proyek rugi, tapi pemerintah tetap dia tubruk, dia jalan, ini semua utang ilegal” jelasnya.
HRS melanjutkan, pelaku yang membuat kebijakan hutang ilegal ini harus dijebloskan ke penjara, termasuk Jokowi dan kroni-kroninya.
“Pelakunya jeblosin semua ke penjara, mau siapa pun, mau Jokowi ke, mau Luhut ke, mau siapa pun kroni-kroninya, kalau terbukti melakukan utang ilegal, tangkap, jebloskan ke penjara, sita semua hartanya” jelasnya.
Menurut HRS, hutang negara saat ini Rp8000 triliun. Belum lagi utang BUMN dan beban bunganya. “Hutang yang resmi dari pemerintah aja sudah lebih dari 8000 triliun. Belum hutangnya BUMN yang juga 8000 triliun. Belum lagi uang pensiunan ASN, TNI, Polri, itu jumlahnya ngga kurang dari 4 triliun. Jadi beban yang ada sekarang ini Rp20 triliun” paparnya.
Prabowo Subianto dan Gibram Rakabuming Raka akan dilantik pada 20 Oktober 2024 mendatang sebagai Presiden dam Wakil Presiden Indonesia periode 2024-2029. Menurut HRS, pasangan Presiden dan Wakil Presiden akan berhadapan dengan masalah hutang yang diwariskan rezim Jokowi.
“Kasihan Pak Prabowo, jadi Presiden langsung urusin hutang Rp20 ribu triliun. Kalau ngga struk udah bagus nih. Iya kan kasihan orang jadi Presiden, bukan dikasih anggaran program yang bagus, malah dikasih beresin hutang” tandasnya.
HRS mengibaratkan Jokowi yang berpesta, dan Prabowo sebagai tukang bersih-bersih setelah pesta selesai. “Jokowi yang pesta, piring kotor Prabowo yang disuruh nyuci, kacau. Jokowi dan kroni-kroninya yang pesta, udah piring semua kotor, semua peralatan pesta ditinggalin, Prabowo disuruh rapiin” tuturnya.
Kegiatan ta’lim atau pengajian pekanan Majelis Al Jabhah DPP Front Persaudaraan Islam (FPI) digelar di Masjid Al Islah Petamburan, Tanah Abang, Jakarta, Rabu (28/8/2024) lalu.Kegiatan ta’lim ini dihadiri oleh Imam Besar Habib Rizieq Syihab. Habib Idrus bin Ali Alhabsyi, Ustadz Haris Ubaidillah, Ustadz kembar Adi-Alwi dan lainnya.***
Bagus Iswanto