ABNnews — Google meluncurkan perlindungan dan pembatasan pada semua produk kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) generatifnya, jelang Pilpres AS pada 5 November mendatang. Salah satunya adalah membatasi terkait topik pilpres.
Kebijakan ini sudah diterapkan karena Pemilu AS sudah hampir dekat. Google mengatakan bahwa pembatasan ini tidak hanya diberlakukan di aplikasi Gemini, tetapi juga di situs web dan produk Google lainnya yang terintegrasi dengan Gemini.
“Kami juga menerapkan pembatasan terkait pemilu ke banyak produk ini, termasuk Ringkasan AI Penelusuran, ringkasan yang dibuat AI YouTube untuk Obrolan Langsung, Gems, dan pembuatan gambar di Gemini,” ungkap Google dalam situs resminya.
Respons terhadap Pemilu sengaja dibatasi karena Gemini menggunakan teknologi Kecerdasan Buatan (AI). Menurut Google, Model Bahasa Besar (LLM) ini dapat membuat kesalahan dalam menyerap atau mempelajari isu Pemilu yang sedang beredar di AS.
“Pengguna kami bergantung pada kami untuk memberikan informasi yang andal dan terkini tentang topik seperti kandidat terkini, proses pemungutan suara, dan hasil pemilu–dan teknologi baru ini dapat membuat kesalahan,” jelas Google.
Mengingat bahwa AI generatif adalah teknologi yang relatif baru, Google mengakui bahwa teknologi itu rentan membuat kesalahan, itulah sebabnya mereka membatasi fitur-fitur ini untuk mencegah penyebaran informasi yang salah terkait pemilu.
Sebagai alternatif, pengguna Gemini yang mengajukan pertanyaan terkait dengan Pemilu akan diarahkan ke Google Search. Mesin pencari ini akan menyediakan informasi yang lebih baru dan akurat dibandingkan dengan model LLM yang masih perlu dilatih.