ABNnews – Pentolan Jokowi Mania (Joman), Immanuel Ebenezer alias Noel mengatakan narasi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang menuding ada intervensi Istana dalam pencalonan Anies Baswedan di Pilgub Jabar sebagai fitnah keji.
Menuturnya, narasi yang dibangun Ketua DPD PDIP Jabar, Ono Surono yang mengambinghitamkan Presiden Jokowi atas kegagalan Anies maju di Pilgub Jabar lantaran PDIP tak mau dianggap kalah.
“Kalau kekalahan di depan mata, pilihannya adalah memfitnah atau sebarkan kebohongan berkali-berkali. Maka, itu akan menjadi kebenaran,” kata Noel, kepada redaksi, Sabtu (31/8/24).
Noel mengatakan, jika tidak mampu menghadirkan calon kuat, seharusnya PDIP cukup mengakuinya tanpa harus menyerang pihak eksternal. Apalagi menyerang Presiden Jokowi yang belum terbukti ikut cawe-cawe.
Namun sayangnya, sikap gentle justru tidak ditunjukkan elite PDIP dan malah menuding Kepala Negara dengan sebutan Mulyono sebagai dalang penjegalan Anies maju di Pilkada Jabar.
“Itulah cara picik dan licik para politisi busuk yang hari ini sedang menghadapi kekalahan,” tandasnya.
Sebelumnya, Anies Baswedan santer dikabarkan sudah mendapat dukungan dari PDIP dan akan diusung bersama Ono Surono. Namun, kenyataannya pada hari terakhir pendaftaran, partai yang diketuai oleh Megawati Soekarnoputri itu malah mengusung Jeje Wiradinata dan Ronal Surapradja di Pilkada Jabar.
Menjawab hal itu, Ono Surono akhirnya blak-blakan soal adanya upaya besar untuk menghalang Anies agar tidak diusung PDIP.
“Kenapa gagal? Kami menghadapi tantangan yang besar, tangan-tangan yang tidak menyetujui Pak Anies diusung PDIP,” ujar Ono saat konferensi pers di kantor KPU Jawa Barat, Jumat (30/8) dini hari.
Tak main-main, Ono bahkan membocorkan sosok penghalang tersebut, yakni Mulyono dan geng.
“Kekuatan yang sangat besar itu yang pada akhirnya membuat Pak Anies tidak jadi diusung. Mulyono dan geng,” ungkapnya.
Untuk diketahui, Mulyono merupakan nama kecil dari Presiden Joko Widodo. Sayangnya, Ono sendiri tak bisa membeberkan secara detail mengenai upaya Mulyono dan geng untuk menjegal Anies maju Pilkada.
“Tidak bisa secara spesifik saya tafsirkan, tetapi kan itu sudah terjadi di Jakarta. Dan itu terjadi juga di Jawa Barat,” sebut Ono.