ABNnews — Kolesterol memang baik untuk tubuh, namun jika kadarnya tinggi atau berlebihan maka Anda harus waspada.
Kolesterol dibagi menjadi dua yakni Low-density Lipoprotein (LDL) atau dikenal sebagai kolesterol jahat dan High-density Lipoprotein (HDL) atau biasa disebut sebagai kolesterol baik.
Kolesterol baik (HDL) akan terserap oleh organ hati, kemudian membuang sisanya ke tubuh. Kemudian, kolesterol jahat (LDL) jika terlalu berlebihan akan menyumbat pembuluh darah.
Kolesterol tinggi mengindikasi pada nilai LDL yang tinggi, sehingga menimbulkan gejala dan dampak pada kesehatan tubuh.
Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, LDL dikatakan tinggi jika nilainya berkisar 130-159 mg/dL, dimana nilai LDL di atas 160 mg/dL sudah perlu diwaspadai.
Kolesterol tinggi merupakan kondisi ketika kadar kolesterol dalam darah lebih tinggi dibandingkan nilai normal. Tingkat kolesterol tinggi dapat memicu gangguan kesehatan seperti meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan buruknya sirkulasi darah.
Penyebab meningkatnya kolesterol tinggi, seperti kebiasaan mengonsumsi makanan yang tidak sehat (memiliki kadar lemak jenuh yang tinggi), kurang berolahraga atau beraktivitas, kebiasaan merokok, banyak mengonsumsi minuman beralkohol, obesitas, serta memiliki penyakit tertentu seperti hipertensi atau tekanan darah tinggi, diabetes, penyakit liver, dan penyakit ginjal.
Kolesterol yang dibiarkan tidak terkendali lama-kelamaan dapat menyumbat pembuluh darah yang pada akhirnya bisa menyebabkan penyakit. Kolesterol tinggi tidak memiliki keluhan khas sehingga banyak orang yang tidak menyadarinya.
Namun, tubuh akan memberikan sinyal sebagai indikator yang menunjukkan jika kolesterol mulai tinggi. Melansir dari laman resmi Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes, berikut beberapa gejala yang bisa menjadi ciri kolesterol tinggi:
1. Kesemutan
Kesemutan yang dialami secara sering pada kaki, tangan, atau bagian tubuh lainnya dapat mengindikasikan kondisi kolesterol tinggi.
Sebab, tanda adanya masalah dengan aliran darah mengindikasikan bahwa beberapa saraf mungkin tidak mendapatkan pasokan darah yang cukup. Umumnya, masalah aliran darah tidak lancar ini disebabkan oleh kolesterol.
2. Pegal pada tengkuk atau pundak
Adanya keluhan di area tengkuk kerap terjadi pada penderita kolesterol tinggi. Hal itu terjadi karena kurangnya suplai oksigen serta darah ke daerah tersebut akibat penumpukan kolesterol.
3. Mudah mengantuk
Sering menguap bisa disebabkan oleh penurunan pasokan oksigen ke otak. Jika frekuensi menguap Anda sudah tidak normal, hal ini patut dicurigai, karena mungkin disebabkan oleh tingginya kadar kolesterol yang menghambat aliran oksigen ke otak.
4. Xanthelasma
Xanthelasma merupakan kondisi di mana endapan kolesterol yang berada di bawah jaringan kulit. Jika ini terjadi, biasanya tampak noda kuning muda di ujung kelopak mata atau mucul bentolan kecil padat di lipatan tubuh seperti tumit, siku, atau lutut.
5. Dada terasa nyeri
Dada yang terasa nyeri bisa menjadi tanda dari komplikasi kolesterol tinggi. Kondisi ini terjadi akibat adanya plak di dinding arteri, sehingga jantung tidak mendapatkan pasokan darah yang memadai.
6. Kram pada malam hari
Gejala kolesterol tinggi juga bisa berupa kram di beberapa bagian tubuh pada malam hari saat terbangun dari tidur. Kram terjadi pada tumit, telapak kaki, dan lainnya. Rasa nyeri itu akan hilang saat tubuh digerakkan.
7. Perlemakan hati
Ketika hati dipenuhi lemak berkadar tinggi, timbul keluhan berupa rasa tidak nyaman, begah, bahkan mual. Keadaan seperti ini bisa meningkatkan risiko penyakit sirosis, bahkan kanker hati.
8. Disfungsi ereksi
Plak yang terbentuk akibat kolesterol tinggi tidak hanya membuat dada terasa nyeri, tetapi juga menyebabkan disfungsi ereksi. Kondisi ini terjadi akibat aliran darah yang menuju ke penis terhambat oleh plak tersebut.
9. Rasa nyeri di kaki
Selain nyeri dada, gejala kolesterol tinggi juga dirasa nyeri pada tungkai kaki. Nyeri pada kaki bisa jadi merupakan gejala kolesterol tinggi akibat tersumbatnya aliran di arteri sehingga aliran darah ke kaki terhambat.
Jika Anda memiliki faktor risiko terkena kolesterol tinggi atau telah mengalami gejala yang dipaparkan di atas secara terus menerus.
Untuk itu, perlu lakukan pemeriksaan kesehatan ke dokter guna mengetahui kadar kolesterol dan mencegah timbulnya komplikasi akibat tingginya kadar kolesterol.
