ABNnews – Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Presiden Terpilih periode 2024-2029, Prabowo Subianto mengingatkan bahwa ambisi kekuasaan yang berlebihan dapat membawa dampak negatif bagi suatu bangsa.
“Politik adalah suatu kehendak untuk memperbaiki kehidupan rakyat. Itu arti politik yang diajarkan di fakultas. Keinginan, kehendak untuk memperbaiki kehidupan rakyat,” ujar Prabowo dalam Kongres Partai Amanat Nasional (PAN), di Hotel Kempinski Jakarta Pusat, Sabtu (24/8/24) lalu.
Selain itu, Prabowo juga menyoroti bahaya dari nafsu kekuasaan yang tidak terkendali, terutama jika kekuasaan itu dikejar tanpa memikirkan kepentingan rakyat dan malah diatur oleh kekuatan lain yang tidak sejalan dengan kebutuhan masyarakat.
Terkait hat tersebut, banyak pendapat yang mengatakan bahwa pernyataan Prabowo tersebut ditujukan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Namun Analis politik dari UIN Syarif Hidayatullah Dedi Kurnia Syah mengatakan bahwa bukanlah Jokowi melainkan Anies Baswedan dan PDIP.
“Meskipun tema haus kekuasaan dekat dengan Jokowi, tetapi besar kemungkinan Prabowo tidak arahkan statemen itu ke Jokowi,” kata Dedi dilansir RMOL. Senin (26/8/24).
Anies dianggap haus kekuasaan lantaran ingin maju kembali menjadi Cagub Jakarta setelah keok di Pilpres 2024 kemarin. Anies yang diketahui pernah menjabat sebagai Gubernur Jakarta seolah tidak puas dan ingin berkarir kembali menjadi pemimpin Jakarta.
Sedangkan PDIP, sudah dua periode memimpin Indonesia, dan dianggap ingin berkuasa kembali.
“Sangat mungkin, tuduhan itu diarahkan ke Anies Baswedan, atau PDIP, mengingat PDIP saat ini menjadi satu-satunya yang berseberang dengan Gerindra,” katanya.
Pernyataan Prabowo yang menyinggung soal adanya pihak-pihak yang tidak mendukung pembangunan infrastruktur di Indonesia, juga dialamatkan ke partai politik kontra Prabowo dalam hal ini PDIP.
“Terlebih juga, ada statemen lain di mana Prabowo memberi ilustrasi jika ada pihak yang tidak berkontribusi dalam pembangunan,” katanya.
“Ia memberi gambaran seolah sedang membangun jembatan, dan ada pihak yang tidak ikut serta, itu mendekatkan asumsi jika statemen Prabowo terarah ke PDIP,” tandasnya.