ABNnews — Terhitung sejak 2017, Presiden Joko Widodo (Jokowi) selalu tampil dengan memakai bermacam pakaian adat dari sejumlah daerah di Indonesia.
Presiden Jokowi punya alasan tersendiri melakoni tradisi ini dari tahun ke tahun. Menurutnya, dengan kebiasaan mengenakan baju adat di momen spesial ini diharapkan dapat menjadi strategi melestarika budaya dengan mengenalkan baju adat sebagai kekayaan budaya.
Tradisi mengenakan pakaian adat dalam banyak acara resmi kenegaraan terus dilakukan Jokowi hingga saat ini.
1. Baju Adat Tanah Bumbu Kalimantan Selatan di 2017
Jokowi mengawali pakai-pakaian adat saat ia menjadi Inspektur Upacara HUT ke-72 RI di tahun 2017, Presiden Jokowi mengenakan baju adat khas Tanah Bumbu, Batulicin, Kalimantan Selatan (Kalsel).
Pakaian adat Tanah Bumbu yang mayoritas penduduknya adalah suku Bugija ini mempunyai ciri khas menggunakan kain tenun Pegatan pada sarung, serta Laung atau penutup kepala.
Busana adat Tanah Bumbu memiliki makna filosofis tersendiri. <span;>Sarung yang digunakan merupakan simbol manusia yang pandai dan pekerja keras. Sementara Laung sebagai simbol kewibawaan dan keperkasaan.
2. Baju Adata Aceh di 2018
Saat menjadi Inspektur Upacara HUT ke-73 RI di tahun 2018, Presiden Jokowi pernah mengenakan pakaian adat Aceh.
Baju adat ini terdiri dari penutup kepala bernama Kupiah Meukeutop, yang terbuat dari teteron berwarna merah, hijau, kuning, dan hitam.
Sementara baju yang dikenakan disebut Bajee, berwarna hitam panjang dilengkapi dengan hiasan sulaman kasab.
3. Baju Adat Klungkung, Bali di 2019
Pada tahun 2019 saat menjadi Inspektur Upacara HUT ke-74 RI, Presiden Jokowi mengenakan baju adat Klungkung dari Bali.
Presiden Jokowi mengenakan baju adat Klungkung berwarna hitam dengan motif cokelat, serta bawahan kain dan penutup kepala. Baju adat ini biasanya dikenakan oleh keluarga Raja di Bali untuk menghadiri acara kenegaraan.
4. Baju Adat Timor Tengah Selatan, NTT di 2020
Meski pandemi Covid-19 melanda, Presiden Jokowi tetap lakoni perannya sebagai inspektur upacara di Upacarara Bendera HUT ke-75 RI. Kali ini Jokowi mengenakan pakaian adat dari Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Baju adat yang dikenakan Presiden Jokowi ini didominasi warna merah dan putih ini memiliki makna mendalam.
Warna merah pada baju adat Timor Tengah Selatan melambangkan keberanian laki-laki Nunkolo (daerah di Timor Tengah Selatan).
Kemudian, ada sedikit modifikasi pada motif Kaif berantai Nunkolo berbentuk belah ketupat yang melambangkan sumber air. Sedangkan motif pada bagian pinggir bergerigi melambangkan wilayah berbukit dan berkelok-kelok.
Aksesoris yang digunakan Presiden Jokowi juga memiliki makna tersendiri. Contohnya tas sirih pinang dan kapur, menunjukkan budaya makan sirih pinang sebagai budaya pemersatu, sekaligus melambangkan tanda kasih dan hormat. Kemudian, ikat kepala melambangkan tanda kebesaran Raja.
5. Baju Adat Pepadun, Lampung di 2021
Presiden Jokowi juga pernah mengenakan baju adat Lampung, Pepadun, saat menjadi Inspektur Upacara HUT ke-76 RI tahun 2021.
Pakaian adat ini memiliki makna kepemimpinan. Celana putih yang digunakan merupakan warna tertinggi dalam prosesi adat Lampung yang biasa dikenakan Penyimbang (pimpinan adat), melambangkan kesucian dan menjunjung tinggi kejujuran. Sementara, Sarung Tumpal bermotif Pucuk Rebung melambangkan keagungan.
6. Baju Adat Kesultanan Buton, Sulteng di 2022
Saat menjadi Inspektur Upacara HUT ke-77 RI tahun 2022, Presiden Jokowi mengenakan baju adat Dolomani, atau baju adat dari Kesultanan Buton, Sulawesi Tenggara (Sulteng).
Pakaian adat ini identik dengan motif bergambar bungo rongo yang melambangkan perjalanan seorang pemimpin. Pakaian adat Dolomani terdiri dari baju, celana, sarung, dan kopiah. Ada pula kotango (baju dalaman), supele (ikat pinggang), ewanga (keris atau badik), dan katuko (tongkat) sebagai pelengkap.
7. Baju Adat Tanimbar di 2023
Pada 2023 lalu, Presiden Jokowi menggunakan baju adat Tanimbar, Maluku. Baju adat Tanimbar melambangkan keberanian dan keperkasaan seorang pemimpin, prajurit, atau ketua adat.
8. Baju Adat Betawi di 20248
Presiden Jokowi mengenakan busana adat Betawi yang dikenal dengan nama Ujung Serong saat menyampaikan pidato kenegaraan dalam Sidang Tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) 2024 di Jakarta, Jumat (16/08).
Ujung Serong sendiri merupakan salah satu busana adat Betawi. Busana ini kerap digunakan pria yang merupakan pejabat tinggi pemerintahan dan masyarakat Betawi saat menghadiri acara-acara besar.
Baju adat Betawi Ujung Serong mencerminkan nilai-nilai kesopanan, ketaatan terhadap agama, kekuatan, dan kebijaksanaan.
Nilai-nilai tersebut tercermin dari warna dan motif yang tegas dan berani, serta kebijaksanaan yang sangat dihormati dalam budaya Betawi.
Selain itu, busana ini juga jadi simbol identitas masyarakat Betawi, dan kerap digunakan sebagai bentuk penghormatan masyarakat Betawi terhadap leluhurnya.