ABNnews – Utang merupakan hal yang wajib dibayarkan sebagaimana diajarkan dalam agama Islam.
Berutang bukan hal yang haram sehingga diperbolehkan, namun akan menjadi haram ketika tidak dibayarkan. Jika mempunyai utang, dianjurkan untuk segera melunasi tanpa menundanya.
Meski begitu, sebaiknya jika tidak benar-benar membutuhkan dan masih ada jalan lain, lebih baik tidak berutang atau dihindari.
Namun karena kondisi kadang kita belum bisa membayar, mengembalikan, atau melunasinya.
Ketika kesulitan dalam melunasi utang, tidak hanya dengan bekerja mencari uang, Rasulullah telah mengajarkan doa yang dapat diamalkan agar dapat keluar dari masalah utang.
Berikut adalah doa pelunas utang dari riwayat para sahabat yang diajarkan Rasulullah SAW.
Doa pelunas utang riwayat Abu Sa‘id al-Khudri
Allahumma inni a‘udzu bika minal hammi wal hazan. Wa a‘udzu bika minal ‘ajzi wal kasal. Wa a‘udzu bika minal jubni wal bukhl. Wa a‘udzu bika min ghalabatid daini wa qahrir rijal
Artinya:
“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kebingungan dan kesedihan, aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan dan kemalasan, aku berlindung kepada-Mu dari ketakutan dan kekikiran, aku berlindung kepada-Mu dari lilitan utang dan tekanan orang-orang.”
Doa pelunas utang riwayat Mu’adz bin Jabal
Allahumma faarijal hammi wa kaasyifil karbi da’watil mudhthori. rohmanaddunya wal akhiroti wa rohiimahuma. Irhamni fii qodhooi daynii rohmatan taghniinii biha ‘an rohmati man siwaaka.
Artinya:
“Ya Allah Zat yang membukakan (solusi) keprihatinan, yang membukakan (solusi) kesusahan, yang mengabulkan doa orang yang terdesak, Zat yang Maha Pengasih dan Penyayang di dunia dan di akhirat, belaskasihilah aku dalam melunasi hutangku, dengan belas kasih yang dengannya aku tidak membutuhkan belas kasih selain dari-Mu.”
Doa pelunas utang riwayat Abu Hurairah
“Allahumma robbas-samaawaatis sab’i wa robbal ‘arsyil ‘azhiim, robbanaa wa robba kulli syai-in, faaliqol habbi wan-nawaa wa munzilat-tawrooti wal injiil wal furqoon. A’udzu bika min syarri kulli syai-in anta aakhidzum binaa-shiyatih. Allahumma antal awwalu falaysa qoblaka syai-un wa antal aakhiru falaysa ba’daka syai-un, wa antazh zhoohiru fa laysa fawqoka syai-un, wa antal baathinu falaysa duunaka syai-un, iqdhi ‘annad-dainaa wa aghninaa minal faqri.”
Artinya:
“Ya Allah kami mohon anugerahkan kecukupan rezeki untuk melunasi utang-utang kami hamba-Mu ya Allah dan bebaskan kami dari kefakiran. Mohon anugerahkan kami keluasan rezeki untuk melunasi utang-utang dan lepaskan kami dari kefakiran.”***