ABNnews – Tiga menteri presiden Joko Widodo akan bertarung di pilkada DKI Jakarta 2024. Ketiga menteri itu adalah Pramono Anung sebagai Menteri Sekretaris Kabinet, Basuki Hadimuljono, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Abdullah Azwar Anas, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
Salah satu dari menteri ini jika sudah ditetapkan menjadi cagub DKI oleh PDI Perjuangan, akan bertarung melawan melawan Anies Baswedan yang sudah didukung PKS. Mantan Gubernur DKI ini juga akan didukung PKB dan Nasdem.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, tiga nama itu beredar dalam bursa calon pemimpin provinsi metropolitan tersebut. Sebagai partai politik, dia mengatakan PDIP siap mendorong dan memberikan kesempatan sebagai langkah kaderisasi secara sistemik.
“Proses kaderisasi telah dilakukan, sejak awal kita telah meng-gromming kader-kader PDIP untuk dipersiapkan sebagai calon kepala daerah,” kata Hasto saat menghadiri Festival Bulan Bung Karno di Jakarta, Minggu.
Hasto mengatakan, penyodoran nama-nama kader internal dalam kontestasi pemilu perlu dilakukan oleh PDIP sebagai cara untuk menjaga eksistensi partai dalam mengarungi konstelasi politik di Indonesia.
“Meskipun demikian, kerja sama dengan partai politik lain dilakukan dengan melihat aspek-aspek peta politik yang khas di daerah,” kata dia.
Anies Baswedan
Hasto juga mengaku nama Anies Baswedan memang banyak disuarakan masyarakat akar rumput (menengah ke bawah) untuk kembali maju di pemilihan kepala daerah (Pilkada) Jakarta.
“Nama Pak Anies banyak disuarakan di akar rumput, tetapi banyak partai kan juga harus melihat secara komprehensif,” kata Hasto saat ditemui di kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Sabtu, dikutip Antara.
Pernyataan Hasto tersebut menanggapi pertanyaan wartawan mengenai harapan Partai Kesejahteraan Sosial (PKS) agar PDIP mengusung Anies di Pilkada Jakarta.
Di seluruh pilkada, kata dia, PDIP tidak hanya bicara dalam konteks elektoral, tetapi juga mendengarkan suara akar rumput hingga wong cilik, terutama terkait komitmen dalam memperbaiki nasib mereka.***