ABNnews – Gus Miftah mendadak viral di berbagai media sosial (medsos). Penceramah dengan ciri khas berblangkon dan berkacamata gelap itu viral karena dalam ceramahnya diduga menghina pedagang es teh keliling yang mengais rejeki di acara tersebut. Bahkan Gus Miftah yang bernama lengkap KH Miftah Maulana Habiburrahman itu menyebutnya dengan kata gob*ok kepada penjual es teh tersebut.
Wakil Sekretaris Jenderal Persaudaraan Alumni (PA) 212, Novel Bamukmin mengaku sudah melihat video Gus Miftah yang viral tersebut. Ia pun mengaku prihatin dengan apa yang diucapkan oleh Gus Miftah. Apalagi saat ini Gus Miftah sudah menjadi pejabat negara dengan posisi Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.
“Saya prihatin dengan apa yang diucapkan oleh Gus Miftah, karena apa yang diucapkannya sangat jauh dengan apa yang diajarkan oleh Rasulullah,” ujar Novel Bamukmin di Jakarta, Rabu (4/12/2024).
Menurutnya, Gus Miftah yang tampil berdakwah maka harusnya mengajak bukan mengejek. Imbasnya apa yang dilakukan Gus Miftah telah mencoreng makna dakwah yang seharusnya berdakwah itu menjadikan kemulian. Karena. Islam sampai ke Indonesia dan ke seluruh dunia dengan dakwah Nabi Muhammad SAW, para sahabat, tabi’in serta tabi’it tabi’in sampai kepara ulama dengan akhlak yang mulia.
“Apalagi Gus Miftah telah menjadi Utusan Khusus Presiden dalam Bidang Kerukunan Beragama sehingga bisa mencoreng wibawa kepemerintahan saat ini yang seharusnya membuat rukun,” jelasnya.
Novel pun meminta agar Gus Miftah segera meminta maaf atas dugaan penghinaan terhadap pedagang es teh keliling tersebut. Apa yang dilakukan Gus Miftah menjadi pelajaran bagi semua pendakwah khususnya yang berdakwah dengan jenaka atau lelucon. Jangan sampai candaanya menjadi boomerang bahkan lebih parah seperti penceramah yang malah menghina Nabi Muhammad SAW.
“Kalau orang suka menghina itu dari faktor dirinya yang sudah merasa lebih tanpa dilandasi landasan agama. Akibatnya menjadi sombong,” tegasnya.
Novel menilai orang yang suka menghina orang lain sangat berbahaya dan merupakan penyakit hati. Orang yang suka menghina masuk kategori sombong dan tempatnya neraka jahanam. Semoga saja Gus Miftah menyadari kesalahan ucapannya dan semoga niatnya tidak untuk menghina hanya candaan spontan semata.
Sementara itu Partai Gerindra melalui akun Instagram resminya, @gerindra, meminta Gus Miftah, untuk secara terbuka meminta maaf kepada seorang penjual es teh yang menjadi korban penghinaan.
Dalam unggahan tersebut, Partai Gerindra menyebut bahwa tindakan Gus Miftah bertentangan dengan nilai-nilai yang diajarkan Presiden sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
“Dengan segala kerendahan hati, mimin minta Gus @gusmiftah untuk minta maaf ke Bapak Penjual Es. Apa yang Gus lakukan tidak sesuai dengan apa yang Pak @prabowo inginkan dan ajarkan. Terima kasih,” tulis akun resmi Partai Gerindra yang dilihat, Rabu (4/12/2024).
Pesan Prabowo untuk Rakyat Kecil
Unggahan tersebut disertai dengan potongan video pidato Prabowo Subianto, di mana ia menegaskan pentingnya menghormati pekerja informal seperti pedagang kaki lima, tukang bakso, dan pengemudi ojek online.
“Saya ingatkan ini. Saya sangat hormat sama pedagang kaki lima, sama tukang ojol, sama tukang bakso. Si pedagang kaki lima setiap hari keluar, dia dorong itu, keringat, fisik, mencari makan untuk anak dan istrinya. Itu yang kita harus hormati. Mereka mulia, mereka jujur, mereka halal,” ujar Prabowo dalam video tersebut.
Partai Gerindra menegaskan, Prabowo Subianto selalu mengajarkan penghormatan terhadap semua lapisan masyarakat, khususnya rakyat kecil.
Dalam berbagai kesempatan, Prabowo dikenal memperjuangkan kesejahteraan mereka.
Gerindra berharap agar tokoh agama seperti Gus Miftah dapat menunjukkan keteladanan yang sesuai dengan nilai-nilai luhur yang diajarkan oleh Prabowo.
Khilaf
Usai videonya viral Gus Miftah menyampaikan permintaan maaf kepada publik. “Dengan kerendahan hati saya meminta maaf atas kekhilafan saya, saya memang sering bercanda dengan siapa pun,” ungkap Miftah dalam videonya, Rabu (4/12/2024).
Ia pun berjanji akan meminta maaf secara langsung kepada penjual es teh tersebut.
Menutup pernyataan maafnya, Gus Miftah berkomitmen untuk lebih berhati-hati dalam berbicara di depan publik. “Mudah-mudahan dibukakan pintu maaf untuk saya,” tutupnya.
Aksi yang dilakukan Gus Miftah bermula ketika mengisi acara Magelang Bersholawat di Magelang, Jawa Tengah, pada 27 November 2024. Seperti kebiasaannya saat mengisi acara, Gus Miftah kerap membeli makanan atau minuman para pedagang kecil.
Salah satu yang maju adalah seorang pedagang es teh yang menempatkan bakul minuman di atas kepalanya. Dengan langkah pelan, sang pedagang berjalan mendekati panggung.
Tiba-tiba, Gus Miftah bertanya kepada sang pedagang, “Es tehmu masih banyak enggak? Masih? Ya sana, jual gobl*k! Jual dulu kalau belum laku!”
Gus Miftah dalam ceramahnya kemudian bercerita tentang penjual es dan penjual bakso yang jualan barengan. “Yang jual es ini berdoa, semoga cuacanya panas. Soalnya, kalau panas kan minum es segar,” tuturnya.
Sebaliknya, penjual bakso berdoa agar cuaca hujan. Karena ketika cuaca adem, maka makan bakso akan terasa lebih nikmat. Gus Miftah kemudian berandai, jika hari itu hujan, apakah artinya doa sang pedagang es tidak dikabulkan?
“Ya tetap dikabulkan tapi dalam bentuk yang lain. Es dagangannya mungkin tidak laku. Tapi kan badannya sehat. Pas pulang ternyata nanti istrinya hamil. Kan itu nikmat,” tuturnya.***
Bagus Iswanto