banner 728x250

79 Anggota DPR 2024-2029 Terafiliasi Dinasti Politik, Bisa Ada Grup Arisan Keluarga di Senayan

Terdapat 79 caleg terpilih periode 2024-2029 memiliki hubungan kerabat dengan caleg terpilih lainnya. (Foto: vivanews.co)

ABNnews — Sebanyak 580 Anggota DPR RI periode 2024-2029 dilantik di ruang sidang paripurna, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat pada Selasa (01/10) pagi.

Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus mengungkap, terdapat 79 caleg terpilih periode 2024-2029 memiliki hubungan kerabat dengan caleg terpilih lainnya, baik hubungan suami-istri, anak, keponakan, dan lainnya.

79 caleg terpilih itu mempunyai relasi kekerabatan dengan pemangku kekuasaan, mulai di tingkat kepala daerah hingga pejabat di tingkat pusat.

“Mulai dari relasi ayah dan anak, suami-istri, hubungan ponakan dan sebagainya. Banyaknya caleg kategori dinasti politik menambah pesimisme akan wajah DPR baru,” kata Lucius

“Bukannya tak mendukung hak berpolitik mereka, tetapi tak dipungkiri keterpilihan mereka pasti disokong posisi orang lain yang punya pengaruh,” sambung dia.

Sebelumnya, saat memaparkan hasil riset bertajuk Anatomi Caleg terpilih DPR 2024-2029 di kantor Formappi, Matraman, Selasa, 24 September 2024, Lucius mengatakan, berdasarkan riset Formappi, caleg terafiliasi politik dinasti terbanyak berada di Provinsi Jawa Barat, yakni sembilan caleg. Di posisi kedua diikuti oleh Sulawesi Selatan dan Sumatera Utara, masing-masing tujuh caleg.

Lucius mengatakan terpilihnya para caleg yang terafiliasi dengan pejabat atau anggota DPR aktif bukan hal baru di Indonesia. Dia mengatakan kecenderungan tersebut didorong oleh kuatnya relasi modal dan kedekatan dengan elit partai. “Ya beginilah wajah DPR 2024-2029, akan ada ayah-anak hingga suami-istri di parlemen,” katanya.

Fenomena ini membuat Lucius Karus khawatir DPR ke depan akan makin transaksional saja karena diisi oleh para kerabat. Selain itu, dia juga mengkritisi, makin kecilnya peluang para kader di luar hubungan kerabat.

“Jadi kesempatan bagi politisi kader yang bukan bagian dari keluarga pejabat menjadi kian sempit saja. Peluang terjadinya korupsi, kolusi juga kian tinggi. Lama-lama bisa saja ada grup arisan keluarga di DPR,” ucap Lucius.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *