ABNnews — Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana mengaku sudah melakukan klarifikasi terkait salah satu orang tua siswa penerima program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Kampar, Riau, yang mengaku mendapat intimidasi usai mengunggah foto paket makanan yang diterima anaknya.
Dadan mengatakan, berdasarkan hasil klarifikasi, tidak ada pelanggaran terhadap hak anak dalam pelaksanaan program MBG.
“Program MBG tidak boleh menimbulkan dampak negatif terhadap hak anak, khususnya hak memperoleh pendidikan. Setelah dilakukan klarifikasi, dapat dipastikan tidak ada anak yang dikeluarkan dari sekolah,” kata dia melalui keterangannya, Senin (29/12).
Ia pun meminta seluruh mitra pelaksana MBG di daerah untuk mengedepankan komunikasi yang terbuka, persuasif, dan humanis. Dengan begitu, peristiwa serupa tidak akan terjadi di kemudian hari.
“Setiap masukan dari masyarakat adalah bagian penting dari perbaikan layanan. Program ini hadir untuk melindungi anak-anak, bukan untuk membatasi ruang aspirasi orang tua,” ujar Dadan.
Diketahui, BGN telah memfasilitasi pertemuan antara orang tua, pihak sekolah, dan kepala satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG). Dalam pertemuan itu, disepakati bahwa persoalan yang beredar di media sosial disebabkan oleh kesalahpahaman komunikasi.
Dalam pertemuan itu, pihak PAUD menegaskan tidak pernah mengeluarkan siswa dari sekolah. Informasi yang sempat beredar di media sosial disebut berawal dari miskomunikasi internal di grup percakapan WhatsApp, tanpa adanya keputusan administratif terkait status peserta didik.
Sementara itu, kepala SPPG setempat juga memastikan tidak pernah ada instruksi, ancaman, maupun intimidasi terhadap orang tua murid akibat unggahan di media sosial. SPPG diklaim membuka ruang masukan dari masyarakat sebagai bagian dari proses evaluasi.
Sebelumnya, video pengakuan orang tua siswa yang menerima MBG viral di media sosial. Orang tua siswa itu mengaku mendapatkan intimidasi dan anaknya diminta pindah sekolah setelah mengunggah foto dan pernyataan mengenai MBG.
“Tolong Pak Prabowo, enggak boleh bersuara kami Pak Prabowo? Kena ancam kami Pak Prabowo. Tidak boleh kami posting masalah MBG Pak Prabowo?” kata dia sambil menangis.













