ABNnews — Media sosial dihebohkan dengan patung macan putih di Desa Balongjeruk, Kecamatan Kunjang, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Ketimbang macan, patung tersebut disebut netizen lebih mirip zebra hingga kudanil.
Netizen pun menyoroti anggaran pembuatan patung viral tersebut. Mereka merasa khawatir dengan wujud patung yang tidak proporsional dengan wujud asli macan itu memakan biaya yang tinggi.
Terkait itu, Kepala Desa Balongjeruk, Safi’i memastikan, seluruh biaya yang dikeluarkan untuk pembuatan patung selama 18 hari itu tidak menggunakan anggaran negara maupun dana desa. “Anggarannya bersumber dari kantong pribadi saya sendiri. Sebab, saya yang menginisiasi pembuatan patungnya,” ujar Safi’i.
Untuk pembuatan patung dengan ukuran panjang 1,5 meter, lebar 1 meter, serta tinggi keseluruhan termasuk fondasi tumpuan 2,5 meter itu, papar dia seperti dikutip dari kompas.com, mengeluarkan anggaran sebesar Rp3,5 juta.
Jumlah tersebut sudah lengkap untuk keperluan pembelian material bangunan maupun ongkos pematungnya. Kepala desa mengaku sengaja tidak menggunakan uang pemerintah karena penggunaan dana desa hanya diperbolehkan untuk orientasi pada ketahanan pangan.
Namun ternyata, hasil akhir pembuatan yang memakan waktu 18 hari itu jauh dari harapan, bahkan melenceng dari rencana awal gambaran patungnya. “Tapi hasil jadinya seperti yang sedang viral itu,” kata dia.
Diketahui, patung macan putih itu viral setelah warganet menilai tampilannya lucu dan tak biasa. Sejak patung ramai diperbincangkan, warga dari berbagai daerah, termasuk luar kota seperti Surabaya, berdatangan hanya untuk berfoto dan melihat langsung ikon desa tersebut.
Patung macan putih di desa Balongjeruk tersebut dianggap tidak proporsional. Penggambaran macan melalui patung itu dirasa melenceng jauh dari sosok hewan yang selama ini dikenal sangat gagah dan berwibawa itu.













