ABNnews – Presiden RI Prabowo Subianto memberikan pidato berapi-api di Kantor Kejaksaan Agung (Kejagung), Jakarta Selatan, Rabu (24/12). Ia tidak ragu menyebut adanya pihak-pihak, termasuk “kekuatan asing”, yang berupaya merampok kekayaan negara Indonesia.
Prabowo menegaskan, ia tak gentar dengan segala cemoohan yang mungkin diterimanya saat bicara soal kekuatan asing.
“Kalau saya bicara kekuatan asing, saya diketawain, saya tidak peduli. Saya dipilih, saya dilantik rakyat Indonesia, saya akan mati untuk rakyat Indonesia. Bagi saya, mati untuk rakyat, kehormatan untuk saya,” ucap Prabowo.
Prabowo mengungkapkan hal ini setelah membahas pentingnya perlindungan terhadap kekayaan negara dari pihak yang tidak bertanggung jawab.
“Negara itu ibarat badan manusia, kekayaan uang itu ibarat darah. Kalau badan manusia tiap hari bocor sekian cc, badan itu kolaps. Negara sama. Di ujungnya kekayaan kita bocor, dirampok, dicuri, laporan palsu, under invoicing, pejabat disogok, nyelundup ke luar dan ke dalam, bagaimana negara bisa bertahan. Ini yang dikehendaki oleh beberapa kekuatan,” tegasnya.
Saksikan Penyerahan Uang Rp 6,62 Triliun
Presiden Prabowo hadir untuk menyaksikan penyerahan hasil penyelamatan keuangan negara dan penagihan denda administratif oleh Kejagung. Jaksa Agung ST Burhanuddin secara simbolis menyerahkan uang senilai total Rp 6,62 triliun kepada Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa. Rinciannya:
* Rp 4,28 triliun (dibulatkan): Hasil penyelamatan keuangan negara dari penanganan perkara korupsi Kejaksaan RI.
* Rp 2,34 miliar (dibulatkan): Hasil penagihan denda administratif kehutanan oleh Satgas Penertiban Kawasan Hutan (PKH).
Prabowo menyampaikan apresiasi tinggi kepada Satgas PKH dan Kejaksaan atas capaian tersebut. Ia optimis pekerjaan besar akan terus berlanjut.
“Hari ini saya bahagia, walaupun pekerjaan masih, perjalanan masih berat. Tapi, saya punya insting di 2026 kita akan melakukan langkah-langkah yang lebih berani lagi.”ujarnya.
“Kita sekarang sudah kepalang tanggung. Mau mereka melakukan apa, mau mereka membayar siapa pun, memfitnah kita, menjelek-jelekan kita, tidak ada masalah. Kita kerja terus, kita kerja terus untuk rakyat,” tutup Prabowo.













