ABNnews – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus menggenjot kolaborasi strategis untuk membuka jalan bagi Industri Kecil dan Menengah (IKM) masuk sebagai supplier pasar ritel modern dan industri besar. Upaya ini dilakukan untuk memastikan kepastian pasar yang berkelanjutan bagi IKM.
Selaras dengan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia, Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (Ditjen IKMA) Kemenperin menggelar Temu Bisnis (Business Matching) sektor IKM Pangan dan Barang Gunaan dengan Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (HIPPINDO).
“Business matching ini bukan hanya sekedar pertemuan bisnis, melainkan bagian dari gerakan besar untuk mendorong penggunaan produk dalam negeri, serta meningkatkan kapasitas dan daya saing IKM sehingga mampu naik kelas dan memberikan multiplier effect bagi pertumbuhan industri nasional,” ungkap Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Rabu (17/12/2025).
IKM Pangan Jadi Tulang Punggung Industri
Dirjen IKMA Reni Yanita menjelaskan, sektor IKM pangan dipilih menjadi fokus kemitraan karena perannya sangat vital. Industri pangan menyumbang 37,87% dari nilai tambah industri nonmigas dan merupakan sektor padat karya yang menyerap 4,56 juta orang tenaga kerja dari 2,07 juta unit usaha.
Temu bisnis kali ini melibatkan 53 IKM pangan yang siap menjalin kemitraan dengan HIPPINDO.
Sudah Terbukti, Transaksi Rp 40 Miliar di Tahun Lalu!
Kolaborasi Kemenperin dan HIPPINDO bukanlah yang pertama. Reni Yanita mengungkapkan bahwa business matching tahun lalu antara IKM Pangan dan Furnitur menunjukkan potensi besar.
“Kegiatan tersebut menghasilkan nilai transaksi potensial lebih dari Rp 40 miliar, disertai beragam tindak lanjut seperti permintaan sampel, uji produk, negosiasi harga, hingga permohonan white label,” ungkap Reni.
Ritel modern terbukti memiliki kebutuhan produk dalam negeri yang sangat tinggi, dan IKM mampu memenuhinya jika mendapat pendampingan yang tepat.
Meskipun masih ada tantangan seperti kendala administratif dan penyesuaian kemasan, Kemenperin dan HIPPINDO sepakat untuk memperkuat sistem pembinaan dan kurasi agar IKM lebih siap masuk rantai pasok ritel.
Ketua Umum HIPPINDO, Budihardjo Iduansjah, menekankan bahwa forum ini krusial agar produk IKM tidak hanya berfokus pada produksi, tetapi juga mampu masuk ke dalam rantai pasok ritel dan Food & Beverage (F&B).













