ABNnews – Angka korban meninggal dunia akibat bencana banjir dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar) terus bertambah.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan hingga Rabu (3/12/2025), tercatat 811 orang meninggal dunia dan 623 orang masih dalam pencarian.
Dalam laporan resmi BNPB, bencana ini juga menyebabkan 2.600 orang luka-luka, 3,2 juta jiwa terdampak, serta 593.900 warga harus mengungsi. Total 49 kabupaten/kota merasakan dampak langsung banjir dan longsor ini.
Tak hanya itu, ribuan bangunan dan fasilitas publik turut mengalami kerusakan. BNPB mencatat ada 3.400 rumah rusak berat, 2.100 rusak sedang, dan 4.900 rusak ringan. Sementara kerusakan fasilitas umum meliputi 215 sekolah, 299 jembatan, 9 fasilitas kesehatan, dan 132 rumah ibadah.
Korban Terbanyak Berasal dari Aceh
Aceh menjadi provinsi dengan dampak paling parah. Tercatat 278 warga meninggal dunia dan 194 orang masih hilang. Para korban tersebar di wilayah Aceh Utara, Aceh Tamiang, Bener Meriah, Pidie Jaya, hingga Aceh Tengah.
Selain itu, 1.800 warga mengalami luka-luka, sementara 1,4 juta jiwa terdampak dan 502.600 orang mengungsi dari 18 kabupaten/kota.
Data kerusakan bangunan di Aceh meliputi 2.300 rumah rusak berat, 1.600 rusak sedang, dan 1.300 rusak ringan, ditambah kerusakan pada 75 fasilitas pendidikan, 204 jembatan, dan 48 rumah ibadah.
Sumatera Utara: 296 Korban Tewas
Di Sumut, BNPB mencatat 296 warga meninggal dunia dan 170 orang hilang. Korban berasal dari Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Kota Sibolga, dan Tapanuli Utara.
Sebanyak 648 ribu warga mengalami luka-luka, sementara 1,7 juta jiwa terdampak, dan 52.400 orang terpaksa mengungsi dari 16 kabupaten/kota.
Kerusakan infrastruktur di Sumut meliputi 2.100 rumah rusak ringan, 52 sekolah, 29 jembatan, 1 fasilitas kesehatan, dan 19 rumah ibadah.
Sumbar: 236 Meninggal, 260 Masih Hilang
Sementara itu di Sumatera Barat, BNPB memverifikasi 236 korban meninggal dunia dan 260 orang masih hilang. Korban tersebar di Kabupaten Agam, Padang Pariaman, dan Kota Padang Panjang.
Total 111 warga mengalami luka-luka, 140.500 jiwa terdampak, dan 23.800 orang mengungsi dari 15 kabupaten/kota.
Adapun kerusakan bangunan di Sumbar mencakup 1.400 rumah rusak ringan, 86 fasilitas pendidikan, 66 jembatan, 8 fasilitas kesehatan, dan 65 rumah ibadah.
Hingga kini, tim gabungan masih melakukan pencarian korban hilang serta perbaikan infrastruktur darurat di berbagai titik wilayah terdampak. Pemerintah pusat dan daerah telah mengaktifkan status tanggap bencana serta menambah bantuan logistik dan personel penyelamat.













