ABNnews – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) gas pol! Demi memperkuat daya saing sektor manufaktur sebagai kontributor terbesar ekonomi nasional, Kemenperin terus mengintensifkan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) industri. Fokus utama: penguatan pendidikan vokasi yang nyambung langsung dengan kebutuhan dunia usaha.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan, komitmen ini sejalan dengan Perpres Nomor 68 Tahun 2022.
“Salah satu strateginya adalah program pendidikan vokasi yang dirancang untuk menghasilkan tenaga kerja industri yang kompeten, adaptif terhadap perkembangan teknologi, serta mampu bersaing di tingkat global,” kata Menperin, Jumat (21/11).
Melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI), Kemenperin mengelola 11 politeknik, dua akademi komunitas, dan sembilan SMK. Seluruh unit ini didorong untuk memperkuat kurikulumnya.
Salah satu langkah paling strategis adalah kolaborasi dengan Pemerintah Swiss melalui Swisscontact dan proyek Swiss Skills for Competitiveness (SS4C) untuk menyelenggarakan Pelatihan Industrial-Based Curriculum (IBC).
Kepala BPSDMI, Doddy Rahadi, menjelaskan pelatihan IBC ini kunci untuk memastikan kurikulum vokasi benar-benar mencerminkan standar dan kebutuhan riil industri.
“Keberadaan fasilitator IBC sangat krusial untuk menjembatani kebutuhan antara dunia industri maupun akademik,” tuturnya.
Pelatihan IBC yang baru saja digelar di Padang (17–21 November 2025) diikuti 12 peserta dari satuan pendidikan Kemenperin wilayah Sumatra, termasuk Politeknik ATI Padang dan SMK-SMTI.
Lulusan pelatihan ini akan memperoleh kemampuan menyusun kurikulum berbasis industri, peningkatan soft skill, dan peluang sertifikasi kompetensi.
Manager VET Development Swisscontact, Kiky Hendarin, menegaskan komitmen mereka untuk memperluas dukungan agar implementasi kurikulum berbasis industri dapat berjalan merata di seluruh Indonesia.
Kepala Pusat PPPVI, Wulan Aprilianti Permatasari, optimistis praktik baru ini akan memperkuat ekosistem vokasi di Sumatra dan meningkatkan kontribusi sekolah binaan Kemenperin dalam mencetak SDM industri yang benar-benar kompeten.













