banner 728x250

Nongsa Digital Park hingga KEK Baru, Ini Deretan ‘Senjata’ RI Gaet Investor Singapura

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Joint-Investment Promotion Event "Investment Opportunities and Business Regulations in the Batam, Bintan, and Karimun (BBK) Free Trade Zone" yang digelar di Singapura, Selasa (18/11).

ABNnews – Pemerintah terus tancap gas memperkuat kerja sama internasional demi memperluas ekonomi, menarik investasi, dan memperkuat diplomasi di berbagai sektor strategis.

Salah satu mitra kunci yang jadi sasaran utama adalah Singapura, negara yang sudah lebih dari satu dekade menjadi penyumbang Foreign Direct Investment (FDI) terbesar bagi Indonesia. Pada 2024, FDI Singapura ke RI tembus lebih dari USD 20 miliar, sementara nilai perdagangan bilateral mencapai USD 57,6 miliar.

Langkah terbaru dilakukan lewat agenda Joint-Investment Promotion Event “Investment Opportunities and Business Regulations in the Batam, Bintan, and Karimun (BBK) Free Trade Zone” yang digelar di Singapura, Selasa (18/11). Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto hadir langsung untuk menjabarkan sederet peluang investasi terbaru di Indonesia.

“Pertemuan Tingkat Menteri ke-15 6WG pada Juni 2025 bersama Wakil PM Gan Kim Yong jadi tonggak penting. Kedua negara menegaskan komitmen untuk meningkatkan regulasi dan lingkungan bisnis agar bisa menarik investasi berkualitas,” kata Airlangga.

Dalam forum itu, Airlangga menekankan peran 6 Kelompok Kerja Ekonomi Bilateral (6WG) dan Working Group BBK sebagai motor utama penguatan investasi dan daya saing kawasan. Kerja sama kedua negara disebut terus bergerak signifikan, terutama setelah penyerahan Joint Report to Leader pada Juni 2025.

Laporan tersebut memuat komitmen strategis seperti peningkatan iklim investasi kondusif di kawasan BBK FTZ, kebijakan kemudahan visa, promosi investasi berkelanjutan, penguatan Nongsa Digital Park SEZ sebagai pusat digital kawasan serta percepatan realisasi investasi lewat penyederhanaan regulasi hingga dukungan infrastruktur.


Airlangga juga menyoroti sederet kebijakan penting yang baru diterbitkan Pemerintah untuk mempercepat pertumbuhan BBK, di antaranya, PP 28/2025 dan PP 25/2025 terkait percepatan perizinan berbasis risiko dan mekanisme SLA, Perpres 1/2024 tentang Rencana Induk Pengembangan BBK serta Perpres 21/2025 soal penyediaan lahan untuk pengembangan industri dan infrastruktur berkelanjutan.


Dampaknya sudah mulai terlihat. Realisasi investasi di BBK melonjak dari USD 1,74 miliar pada 2023 menjadi USD 3,26 miliar pada 2024. Pariwisata Kepri juga ikut terkerek hingga mencatat 1,67 juta kunjungan wisman pada 2024.

Saat ini BBK menjadi rumah bagi lima Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang menawarkan sederet insentif fiskal dan nonfiskal, seperti, keringanan pajak, pembebasan bea masuk, perizinan yang simpel serta layanan administrasi satu pintu.


Dengan proyek-proyek prioritas yang siap digulirkan, Airlangga menyebut BBK berada pada posisi strategis untuk menarik investor di sektor, manufaktur hijau, digital dan pusat data, energi terbarukan, kesehatan dan logistik.


“Kami mengundang lebih banyak perusahaan berbasis Singapura untuk mengeksplorasi peluang investasi di BBK,” tegasnya.

Dubes RI untuk Singapura Suryopratomo menegaskan bahwa Indonesia siap memberikan garansi proteksi investasi. Sementara itu, Chairman Singapore Economic Development Board Png Cheong Boo menilai Indonesia memiliki potensi strategis jangka panjang. Dukungan juga datang dari Gubernur Kepri Ansar Ahmad yang mengajak investor untuk memperluas investasi langsung di kawasan tersebut.

Dengan sederet regulasi baru, proyek prioritas strategis, hingga penguatan kawasan digital seperti Nongsa, RI makin agresif memikat investor Negeri Singa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *