ABNnews — Wakil Ketua DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal menyampaikan permohonan maaf terkait polemik responsnya terhadap usulan peserta forum konsolidasi SPPG MBG se-Kabupaten Bandung, Minggu (16/11).
Ia menerangkan, respons tersebut disampaikannya untuk meluruskan pembahasan soal usulan tidak lagi menggunakan istilah “ahli gizi” dalam proses rekrutmen petugas di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Respon Cucun kemudian viral di media sosial.
“Saya sudah sampaikan di media sosial saya. Bahkan, semalam kita diskusi sama Ketua Persagi. Pemikiran-pemikiran beliau luar biasa tadi dibahas di sini. Tadi juga di awal pertemuan sudah kita sampaikan,” ujar Cucun, usai pertemuan tertutup dengan perwakilan BGN dan Persatuan Ahli Gizi (Persagi) di Gedung DPR RI, Senin (17/11).
Politikus PKB itu menerangkan, persoalan tersebut sebetulnya bermula dari pembahasan di Komisi IX DPR RI. Ketika itu, pemerintah dan DPR berupaya mencari solusi atas kelangkaan tenaga ahli gizi dan tenaga lain seperti akuntan.
Dari situ, kata Cucun, muncul masukan agar dilakukan perubahan istilah dari ahli gizi menjadi quality control atau ‘pengawas makanan bergizi’, dengan maksud mempermudah pencarian petugas.
“Teman-teman ahli gizi ini sudah tahu di bawah. Menyampaikan usulan, ada kalimatnya enggak sedikit, jangan pakai embel-embel apa? Ahli gizi, kalau memang mau diganti,” kata Cucun.
Menurutnya, respons yang disampaikannya tersebut justru ingin mengingatkan dampak dari penghilangan nomenklatur tersebut. Di antaranya berpotensi membuka jalan bagi pihak yang tidak memiliki kompetensi gizi untuk memasuki ruang profesi tersebut.
“Kalau mau diganti, jangan pakai embel-embel ahli gizi. Kita respons, kita akan bawa, kalau memang misalkan seperti ini, nanti justru profesinya yang akan tereliminir sama yang profesi-profesi lain,” kata dia.













