banner 728x250

864 Lulusan UNAS Resmi Diwisuda, Jusuf Kalla hingga Fadli Zon Beri Pesan Menohok

Wakil Presiden ke 10 dan 12 Republik Indonesia/ Warga Kehormatan Universitas Nasional Dr. (HC) Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla.

ABNnews – Gelar akademik bagi 864 wisudawan/wisudawati Universitas Nasional (UNAS) resmi dikukuhkan dalam Sidang Terbuka Senat di Jakarta International Convention Center (JICC), Sabtu (15/11).

Acara wisuda UNAS tahun ini terasa spesial lantaran dihadiri sejumlah tokoh nasional, mulai dari Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI yang juga Warga Kehormatan UNAS, Dr. (H.C.) Jusuf Kalla, Menteri Kebudayaan RI Dr. Fadli Zon, hingga Kepala LLDIKTI Wilayah III, Dr. Henri Togar Hasiholan Tambunan.

Dalam pidatonya, Rektor UNAS menyampaikan ucapan selamat dan apresiasi kepada seluruh lulusan.

“Hari ini adalah capaian istimewa, buah dari ketekunan, kerja keras, dan doa. Kebahagiaan ini juga milik para orang tua dan keluarga yang selalu mendukung perjalanan studi para wisudawan,” ujar El Amry.

UNAS, kata El Amry, terus memperkuat kualitas pendidikan. Pada periode Mei–September 2025, 11 program studi berhasil naik peringkat akreditasi, dan 4 di antaranya kini berpredikat Unggul, yaitu Informatika, Ilmu Keperawatan, Profesi Ners, dan Magister Manajemen.

UNAS juga meraih penghargaan dari LLDIKTI Wilayah III atas inovasi sinkronisasi SPMI-PPKPT dan dipercaya menjadi pembina SPMI untuk 24 perguruan tinggi lainnya.

UNAS kembali mencatatkan posisi unggulan pada pemeringkatan EduRank dan UniRank 2025, baik di kategori PTS DKI Jakarta maupun tingkat nasional. Rektor menegaskan, capaian itu merupakan kombinasi potensi mahasiswa dan kualitas tenaga pendidik.

UNAS juga menegaskan komitmen transformasi digital. Tahun akademik 2024/2025, UNAS menyelesaikan implementasi 5 sistem digital utama, termasuk Sistem Manajemen Pembelajaran berbasis OBE, Ijazah & transkrip digital dengan blockchain security serta Sistem manajemen kinerja terintegrasi.


UNAS juga menghadirkan fasilitas modern seperti laboratorium mutakhir, perpustakaan digital global, dan ruang kuliah berbasis smart classroom.

“Ini babak baru transformasi digital UNAS. Kami ingin mahasiswa memiliki semua yang dibutuhkan untuk menjadi pemimpin masa depan,” ujar Rektor.

Pesan Fadli Zon: Budaya Jadi Kompas Bangsa di Tengah Kekacauan Global

Dalam pembekalannya, Menteri Kebudayaan Fadli Zon menegaskan bahwa budaya memiliki peran strategis sebagai penuntun arah bangsa. Ia menyoroti tantangan dunia seperti konflik geopolitik, disrupsi teknologi, ekonomi global yang tak stabil, hingga maraknya disinformasi.

“Dalam dunia penuh ketidakpastian, budaya adalah kompas. UNAS punya dua kata penting: ilmu dan kebudayaan. Keduanya tak boleh dipisahkan,” kata Fadli.

Fadli juga mendorong generasi muda untuk memajukan industri kreatif, soft power budaya, sampai penguatan intellectual property berbasis budaya. Menurutnya, teknologi harus memperkuat budaya, bukan menghapusnya.

Fadli menekankan bahwa teknologi kini tidak lagi berkembang linear, melainkan melompat jauh (quantum leap). Lulusan harus mampu menyesuaikan diri.

“Gunakan teknologi untuk memperkuat budaya dan membuka peluang baru,” pesannya.

Pesan Jusuf Kalla: Mulai dari yang Kecil, Ciptakan Peluang Kerja Sendiri

Sementara itu, Warga Kehormatan UNAS sekaligus Wapres ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla, memberi pesan menohok kepada lulusan UNAS. JK menilai persaingan dunia kerja semakin ketat seiring banyaknya lulusan perguruan tinggi setiap tahun.

“Lapangan pekerjaan butuh inovasi. Jangan hanya menunggu pekerjaan, tapi ciptakan. Mulailah dari yang kecil,” kata JK.

Ia menekankan pentingnya kreativitas, keberanian, dan inovasi yang relevan dengan kebutuhan zaman.

“Perguruan tinggi harus membina mahasiswa secara optimal dan melahirkan inovasi yang sesuai tuntutan zaman,” tambahnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *