banner 728x250

Jelang Nataru, ASDP Tebar Jurus Baru, Janji Penyeberangan Jawa–Bali–Lombok Anti Macet

Foto dok PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)

ABNnews – Menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), jalur penyeberangan Jawa–Bali–Lombok kembali jadi pusat mobilitas masyarakat. Ribuan warga bersiap mudik, wisatawan mulai merancang liburan, hingga distribusi logistik ikut tancap gas.

PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) memastikan seluruh layanan di lintasan strategis itu berjalan aman dan tertib, sesuai arahan regulator seperti KSOP dan BPTD di masing-masing wilayah.

Direktur Utama ASDP, Heru Widodo, menegaskan bahwa periode Nataru bukan hanya soal perjalanan darat tapi momen kumpul keluarga dan merayakan kebersamaan. Karena itu, ASDP menyiapkan layanan berlapis untuk memastikan mobilitas masyarakat di Jawa–Bali–Lombok berlangsung lancar dan nyaman.

Di kawasan timur, Pelabuhan Lembar tetap menjadi pintu vital menuju NTB dan Bali. Hingga Oktober 2025, KMP Portlink II dan KMP Roditha telah melayani hampir 20 ribu penumpang dan lebih dari 35 ribu kendaraan.

General Manager ASDP Cabang Lembar, Handoyo Priyanto, mengatakan pola operasi akan menyesuaikan tingkat kepadatan, termasuk penerapan delaying system di area parkir PDS dan Terminal Segenter. Puncak arus diperkirakan jatuh pada 20–22 dan 27–29 Desember, sementara arus balik diprediksi pada 3–5 Januari 2026.

Ketapang–Gilimanuk Siaga Total

Di sisi barat, Pelabuhan Ketapang memperkuat pola operasi sesuai konsolidasi nasional Kemenhub. ASDP bersama KSOP, BPTD, dan instansi lain menyiapkan manajemen antrean, penambahan trip kapal, rekayasa lalu lintas, hingga opsi pengalihan kendaraan besar maupun kecil bila terjadi penumpukan.

Pola adaptif ini digelar untuk menjaga kelancaran perjalanan di lintasan Ketapang–Gilimanuk selama puncak Nataru.

Corporate Secretary ASDP, Windy Andale, menegaskan bahwa layanan tahun ini bertumpu pada digitalisasi Ferizy. Dengan pembelian tiket online sejak H-60, masyarakat tak perlu lagi antre di pelabuhan. Edukasi intensif dilakukan via kanal digital dan posko informasi agar penumpang memahami cara pemesanan, validasi data, hingga aturan check-in.

Windy juga menyampaikan penyederhanaan skema refund dan reschedule. Kini, refund hanya dikenai potongan 25% dari harga tiket, jauh lebih sederhana dari sistem lama yang memotong 25% administrasi + 50% harga tiket. Untuk reschedule, pengguna cukup dikenai potongan 10%, lebih ringan dibanding potongan total 50% sebelumnya.

Kemudahan ini diharapkan memberi fleksibilitas lebih besar bagi masyarakat dalam merencanakan perjalanan akhir tahun.

Dengan penguatan operasional, koordinasi lintas instansi, serta digitalisasi yang semakin matang, ASDP optimistis pelayanan penyeberangan di Jawa–Bali–Lombok sepanjang Nataru berjalan lebih lancar dan terkendali. ASDP berharap momentum pulang kampung dan liburan akhir tahun menjadi pengalaman yang aman dan berkesan bagi masyarakat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *