banner 728x250

Era Baru IKM, Pemerintah Resmi Gelontorkan Teknologi AI, Omzet Bisa Naik 16 persen

Foto dok Kemenperin

ABNnews – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) tancap gas mempercepat transformasi digital bagi jutaan pelaku Industri Kecil dan Menengah (IKM) di Indonesia.

Langkah ini diwujudkan lewat pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) yang kini resmi digelontorkan pemerintah melalui kerja sama dengan PT Media Wave Interaktif (MWX). Kolaborasi tersebut ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman di acara Workshop Pemanfaatan AI untuk IKM di Bogor, Jumat (14/11).

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan, AI menjadi salah satu pilar utama dalam meningkatkan daya saing industri nasional.

“Di tengah perubahan teknologi yang sangat cepat, AI mendorong efisiensi, inovasi, dan daya saing, terutama untuk sektor industri,” kata Agus.

Menurut Agus, pemanfaatan AI tak hanya memperlancar otomatisasi, tetapi juga membuat analisis data jadi lebih cepat dan akurat.

“Dalam industri, penerapan AI bisa meningkatkan produktivitas, mengoptimalkan rantai pasok, dan menghasilkan produk yang lebih sesuai dengan kebutuhan pasar,” tambahnya.

Indonesia sendiri memiliki 4,43 juta unit IKM yang menyerap lebih dari 12,8 juta tenaga kerja. Kemenperin menilai percepatan transformasi digital adalah kebutuhan mendesak. Sektor manufaktur pun tumbuh 5,58% pada Triwulan III 2025, dengan kontribusi IKM yang cukup signifikan terhadap struktur industri nasional.

Melalui program e-Smart IKM, Ditjen IKMA telah melatih 31.306 pelaku IKM dalam literasi digital, onboarding marketplace, dan penggunaan teknologi untuk pengembangan bisnis. Namun, hasil self-assessment INDI 4.0 menunjukkan skor rata-rata 1,45 yang artinya adopsi teknologi masih perlu didorong lebih jauh.

Dirjen IKMA Reni Yanita menjelaskan bahwa kerja sama dengan MWX akan membantu IKM mengakses AI dengan cara yang lebih mudah dan murah.

“Riset AWS dan Strand Partners mencatat, 59% perusahaan yang mengadopsi AI mengalami kenaikan pendapatan, rata-rata hingga 16%,” ujar Reni.

Workshop yang digelar pada 13–14 November 2025 itu diikuti 65 pelaku IKM dan mengangkat tema transformasi digital hingga keamanan siber, bekerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). MWX juga memberikan pelatihan langsung terkait pemanfaatan AI untuk produksi, pemasaran digital, hingga penjualan.

Reni menegaskan pentingnya keamanan siber dalam transformasi digital IKM.

“Keamanan siber bukan pilihan, tapi keharusan. Tata kelola data harus sejalan dengan inovasi teknologi,” katanya.

Melalui kolaborasi ini, pelaku IKM akan mendapatkan akses ke platform AI untuk pembuatan konten otomatis, perencanaan bisnis, laporan keuangan, hingga riset pengembangan produk.

Founder dan CEO MediaWave, Yose Rizal, mengatakan teknologi AI dapat memangkas waktu kerja menjadi 2–5 kali lebih cepat dengan biaya lebih rendah.

“Masih ada kesenjangan teknologi, karena 90% UMKM global belum punya akses tools AI. Kami berharap kolaborasi ini mempercepat adopsi di puluhan ribu IKM,” tuturnya.

Kemenperin menyebut kerja sama ini menjadi langkah penting untuk memperluas transformasi digital di sektor IKM. Pemerintah memastikan dukungan akan terus ditingkatkan agar IKM bisa makin kompetitif di pasar nasional maupun global.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *