banner 728x250

Keraton Solo Makin Panas, Dua Anak PB XIII Bentrok Rebutan Takhta

Ilustrasi. Kori Kamandhungan Utara, Kraton Surakarta (Dok. IB)

ABNnews – Suasana di Keraton Solo memanas setelah munculnya dualisme penobatan penerus takhta. Dua putra mendiang Sunan Paku Buwono (PB) XIII, KGPAA Hamangkunegoro dan KGPH Mangkubumi, sama-sama dinobatkan sebagai Paku Buwono XIV.

Dilansir detikcom, perseteruan ini bermula saat KGPAA Hamangkunegoro (gelar lama Puruboyo) mendeklarasikan dirinya sebagai PB XIV pada Rabu (5/11/2025), tepat saat pemakaman sang ayah di Imogiri. Padahal, Hamangkunegoro sudah menyandang status Putra Mahkota sejak 2022.

Namun, pada Kamis (13/11/2025), KGPH Mangkubumi, yang merupakan kakak Hamangkunegoro, juga dinobatkan sebagai PB XIV dalam rapat yang dihadiri sejumlah kerabat keraton.

Rapat Rahasia di Sasana Handrawina, Mangkubumi Ganti Beskap Sikepan Ageng

Adik mendiang PB XIII, GPH Suryo Wicaksono (Gusti Nenok), membocorkan bahwa agenda rapat kerabat di Sasana Handrawina adalah mengganti Pangeran Pati (calon raja) dari Hamangkunegoro ke Mangkubumi.

“Pada saat itu juga ada pelantikan. Pelantikan putranya PB XIII yaitu Gusti Mangkubumi sebagai Pangeran Pati atau calon raja,” kata Gusti Nenok usai pertemuan.

Juru bicara Maha Menteri Panembahan Agung Tedjowulan, Kanjeng Pakoenegoro, membenarkan adanya dinamika di lokasi. Gejolak bahkan sempat terjadi antara GKR Timoer Rumbay dengan Gusti Moeng setelah Mangkubumi melakukan prosesi penting.

“Mulai terjadi dinamika ketika Gusti Hangabehi mlebet (masuk), kemudian keluar lagi sudah menggunakan beskap-beskap Sikepan Ageng,” ungkapnya.

Pergantian beskap Sikepan Ageng ini menjadi simbol penobatan Mangkubumi sebagai pemimpin baru, menambah panas konflik suksesi yang kini membelah Keraton Solo.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *