banner 728x250

Pemerintah Siapkan Insentif Otomotif Baru, Harga Mobil Bisa Turun Lagi?

Ilustrasi. (Foto: Reuters)

ABNnews – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) tengah mengebut finalisasi usulan insentif untuk sektor otomotif yang bakal diajukan ke Kemenko Perekonomian dalam paket kebijakan fiskal 2026.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyebut langkah ini penting mengingat industri otomotif sedang menghadapi tekanan daya beli serta dinamika pasar global.

“Kami melihat sektor otomotif terlalu penting untuk diabaikan. Multiplier effect-nya tinggi, keterkaitan industrinya luas, dan menyerap tenaga kerja sangat besar. Jadi kami putuskan mendorong insentif, mirip masa Covid-19 dulu,” kata Agus di Jakarta, Kamis (13/11).

Agus menegaskan Kemenperin sedang menyusun desain insentif yang tepat, baik untuk mendorong permintaan (demand side) maupun menjaga produksi dan investasi (supply side). Usulan ini nantinya akan dibahas bersama Menko Perekonomian.

“Kami sedang menggodok kebijakan insentif untuk sektor otomotif yang akan diajukan dalam kebijakan fiskal 2026,” ujarnya.

Menurut Menperin, tujuan utama insentif ini adalah melindungi tenaga kerja dari PHK serta mendorong penciptaan lapangan kerja di sektor otomotif.

“Harapan kami sektor otomotif mendapat perhatian khusus. Dengan insentif 2026, sektor ini bisa tumbuh lebih cepat dan berkontribusi lebih besar ke manufaktur dan ekonomi nasional,” tegasnya.

Kemenperin mencatat industri otomotif menyumbang besar ke PDB manufaktur, ekspor, dan penyerapan tenaga kerja, dengan total investasi mencapai Rp 174 triliun.

Hampir 100 ribu tenaga kerja langsung terserap di pabrikan mobil-motor, belum termasuk jutaan pekerja di rantai pasok, logistik, dealer, hingga bengkel.

“Jika sektor ini terganggu, dampaknya ke banyak industri lain. Karena itu kami menilai perlu intervensi terukur,” ujar Agus.

Insentif 2026 juga akan mempertimbangkan transisi kebijakan menuju elektrifikasi, termasuk kelanjutan PPN DTP untuk kendaraan listrik yang berlaku hingga 2025.

Agus memastikan skema insentif baru akan sejalan dengan pengembangan ekosistem kendaraan listrik, termasuk rencana penyempurnaan insentif motor listrik.

Kemenperin terus berdialog dengan pelaku otomotif, termasuk GAIKINDO, Kemenko Ekon, dan Kementerian Keuangan.

“Tujuan akhirnya jelas: menjaga daya saing, memperkuat rantai pasok otomotif dalam negeri, dan memastikan industri otomotif tetap menjadi motor pertumbuhan,” tutup Agus.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *