ABNnews – Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau AirNav Indonesia bersiap menghadapi lonjakan arus udara di masa libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru). Puncak pergerakan pesawat diperkirakan terjadi mulai 19–20 Desember 2025 untuk arus mudik, dan 3–4 Januari 2026 untuk arus balik.
“Selama puncak libur Nataru, intensitas penerbangan harian di seluruh bandara bisa tembus 4.300 hingga 4.930 pergerakan pesawat,” ujar Direktur Operasi AirNav Indonesia, Setio Anggoro, di Tangerang, Kamis (12/11/2025).
AirNav memproyeksikan total pergerakan mencapai 76.972 penerbangan sepanjang masa libur panjang akhir tahun ini. Rute favorit masih didominasi oleh tujuan wisata seperti Bali, Yogyakarta, dan Lombok.
Untuk memastikan kelancaran arus penerbangan, AirNav menyiagakan seluruh sistem navigasi dan operasi 24 jam penuh. Salah satunya lewat penguatan Indonesia Network Management Center (INMC) yang berfungsi mengintegrasikan pengawasan dan koordinasi antarbandara secara real time.
“INMC ini pusat orkestrasi arus lalu lintas udara nasional. Kalau ada lonjakan penerbangan atau perubahan cuaca, kami bisa cepat menyesuaikan rute, kapasitas, dan urutan keberangkatan,” jelas Setio.
Langkah lain yang disiapkan meliputi penyesuaian kapasitas ruang udara (Airspace Capacity Setting), pengurutan sequencing keberangkatan dan kedatangan, koordinasi slot time dan jam operasional bandara, hingga penggunaan jalur udara alternatif (re-routing) bila diperlukan.
“Tujuannya sederhana: penumpang bisa berangkat dan tiba dengan lancar. Efisien, tapi tetap aman,” tegasnya.
Sementara itu, Direktur Keselamatan, Keamanan, dan Standardisasi AirNav Indonesia, Capt. Nurcahyo Utomo, menegaskan bahwa keselamatan tetap jadi prioritas utama.
“Kecepatan boleh meningkat, tapi keselamatan tidak bisa dikompromikan. Semua perubahan operasional tetap melalui safety risk assessment,” katanya.
AirNav juga memperketat pengawasan terhadap faktor risiko seperti cuaca ekstrem, abu vulkanik, balon udara liar, hingga satwa di sekitar bandara. Selain itu, keamanan siber diperkuat lewat Security Operation Center (SOC) dan CSIRT yang siaga 24 jam bersama Badan Siber dan Sandi Nasional (BSSN).
“Dari Sabang sampai Merauke, 302 unit pelayanan AirNav dalam kondisi siaga penuh. Ruang udaranya dijaga, sistemnya dijaga, dan manusianya pun dijaga,” pungkas Nurcahyo.













