banner 728x250

Hari Pahlawan Jadi Sejarah Baru! Kilang Balikpapan Resmi Pakai Teknologi Euro V, Impor BBM Bisa Dipangkas Rp68 Triliun

Foto dok PT Kilang Pertamina Internasional (KPI)

ABNnews – Peringatan Hari Pahlawan 10 November 2025 menjadi momentum penting bagi Pertamina. Pada hari itu, pengoperasian awal unit utama Residual Fluid Catalytic Cracking (RFCC) Complex di Kilang Balikpapan resmi dimulai.

Langkah ini menandai fase baru dalam proyek strategis nasional Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan yang disebut sebagai modernisasi kilang terbesar di Indonesia.

RFCC Complex menjadi tulang punggung modernisasi di kilang tersebut. Teknologi ini memungkinkan produksi bahan bakar dengan standar emisi setara Euro V, sekaligus meningkatkan efisiensi dan nilai ekonomi pengolahan minyak.

Proyek RDMP Balikpapan dijalankan PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) melalui PT Kilang Pertamina Balikpapan (KPB), dengan nilai investasi mencapai USD 7,4 miliar atau setara sekitar Rp120 triliun. Proyek ini disebut sebagai proyek energi strategis terbesar di Asia Tenggara.

“Hari ini dilakukan pengoperasian awal Unit RFCC Complex. Kami memohon kelancaran melalui doa bersama agar seluruh tahapan berjalan aman dan lancar,” kata Pjs Corporate Secretary KPI, Milla Suciyani, dalam keterangan resminya.

RDMP Balikpapan sejalan dengan agenda Asta Cita pemerintah dalam memperkuat hilirisasi energi dan kemandirian migas nasional. Proyek ini akan meningkatkan kapasitas pengolahan minyak dari 260 ribu barel menjadi 360 ribu barel per hari.

Selain itu, sejumlah fasilitas pendukung juga telah diselesaikan, seperti Single Point Mooring (SPM) berkapasitas 320.000 DWT untuk kapal VLCC, dua tangki penyimpanan minyak mentah berkapasitas 1 juta barel di Lawe-lawe, dan unit pemurnian LPG berkapasitas 43 ribu ton per tahun.

Pada momentum peresmian awal operasional RFCC, Pertamina menggelar doa bersama yang dihadiri jajaran komisaris, direksi, serta ratusan pekerja. Perusahaan juga menyalurkan santunan kepada 11 penerima manfaat dari lembaga sosial, rumah ibadah, hingga komunitas disabilitas dan veteran.

Milla menegaskan RDMP Balikpapan mendapat dukungan penuh pemerintah sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN).

“RDMP Balikpapan merupakan langkah penting untuk mewujudkan swasembada energi nasional, memperkuat hilirisasi industri, dan menjadikan Pertamina sebagai tulang punggung transisi energi Indonesia,” ujarnya.

Setelah rampung penuh, proyek ini akan meningkatkan produksi gasoline, diesel, dan avtur berstandar Euro V, serta menambah kapasitas LPG hingga 336 ribu ton per tahun.

Secara ekonomi, RDMP Balikpapan diproyeksikan menghemat impor BBM hingga Rp68 triliun per tahun dan meningkatkan kontribusi ke PDB nasional hingga Rp514 triliun. Pada puncak konstruksi, proyek ini menyerap lebih dari 24.000 tenaga kerja, dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) lebih dari 35%.

“Selain memperkuat ekonomi nasional, proyek ini memberi manfaat bagi masyarakat sekitar melalui program sosial dan pengembangan daerah,” tutup Milla.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *