ABNnews — Presiden Republik Demokratik Timor Leste, José Ramos-Horta akan menerima The Benevolent Award dalam ajang World Peace Forum (WPF) ke-9 di Jakarta pada 9–11 November 2025.
The Benevolent Award diberikan kepada tokoh dunia yang berkontribusi besar terhadap perdamaian dan kemanusiaan lintas bangsa.
“Komite nominasi telah memutuskan memberikan The Benevolent Award tahun ini kepada Yang Mulia Mr. José Ramos-Horta, Presiden Timor Leste, yang juga penerima Nobel Perdamaian,” kata Ketua Center for Dialogue and Cooperation among Civilizations (CDCC) Prof. Din Syamsuddin.
The Benevolent Award sebelumnya diberikan oleh mitra CDCC, Cheng Ho Multi Culture Education Trust, pada berbagai forum dunia, termasuk kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Pangeran Andrew, dan Jusuf Kalla. Tahun ini, penghargaan tersebut untuk pertama kalinya diserahkan dalam penyelenggaraan WPF.
WPF ke-9 akan menghadirkan lebih dari 300 tokoh lintas agama, akademisi, dan pemimpin dunia dari 24 negara, termasuk Menteri Kebudayaan Thailand Sabida Taisek, wakil Federasi Rusia Elmira Sadikova, serta perwakilan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).
Selain itu, forum juga akan menyelenggarakan Panel Nobel Knowledge, yang menampilkan dua penerima Nobel Perdamaian, yaitu Ramos-Horta dan Hindankyu dari Jepang yang dijadwalkan hadir secara daring.
Din menjelaskan bahwa penghargaan ini menjadi simbol kerja sama peradaban dunia Timur dan Islam dalam memajukan nilai-nilai kasih sayang dan harmoni global.
“Benevolence berarti kasih dan kepedulian. Dengan penghargaan ini, kita ingin menegaskan bahwa perdamaian hanya bisa lahir dari keadilan dan welas asih antarumat manusia,” kata dia.
Din menambahkan bahwa forum tersebut sekaligus menegaskan peran Indonesia sebagai tuan rumah yang aktif memfasilitasi dialog lintas peradaban dan memperkuat diplomasi moral di panggung global.













