ABNnews – Mengenali hewan-hewan yang disebutkan dalam Al Qur’an merupakan salah satu cara mengimani kebersaran Allah.
Selain lebah, sapi unta dan kuda juga merupakan hewan istimewa dalam Islam. Sapi dijadikan nama surah kedua, Al-Baqarah, yang menceritakan kisah tentang perintah Allah kepada Bani Israil pada zaman Nabi Musa AS untuk menyembelih sapi betina.
Sapi betina dalam surah al-baqarah bermakna berhenti bertanya-tanya atau meminta penjelasan untuk sesuatu yang sudah jelas adanya.
Hewan ini mempunyai daya penciuman yang sangat tajam dan mampu mencium sesuatu yang berjarak 8 km jauhnya. Juga dapat mendengar suara dengan frekuensi lebih rendah atau lebih tinggi dari yang manusia bisa dengar.
Unta sering muncul dalam kisah para nabi dan merupakan hewan khas padang pasir yang menjadi sarana transportasi. Hewan ini disebutkan dalam Surat Al-Ghasyiyah Ayat 17. Ayat ini berbunyi: “Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan”.
Dalam ayat ini, jelas bahwa Allah mengajak manusia untuk berpikir dan merenung melalui keberadaan hewan unta. Dalam surat Al Ghasiyah ayat 17, Allah juga ingin mengajak umat manusia untuk mencontoh sifat khusus yang dimiliki hewan unta.
Dikutip dari Liputan6.com, keistimewaan unta adalah ia mampu bertahan hidup di tengah padang pasir yang gersang dan minim air. Ia juga memiliki mata dengan kelopak besar dan bulu mata tebal yang melindungi mata dari debu gurun pasir.
Allah juga menciptakan penutup telinga dan hidung unta dari gangguan debu gurun pasir. Kemudian, telapak kakinya dirancang dengan bentuk yang lebih untuk memudahkannya berjalan di hamparan gurun pasir tanpa terperosok. Kaki unta juga diciptakan untuk tahan panas sehingga unta mampu berjalan di panas teriknya matahari gurun.
Unta juga dikenal sebagai hewan penurut, yang dapat melayani dan menuruti setiap perintah pemiliknya dengan patuh. Rasulullah pun menjelaskan lebih lanjut melalui sebuah hadist riwayat.
Dalam hadist riwayat Al Hakim, Rasulullah mengatakan bahwa, “Sesungguhnya,orang mukmin itu seperti unta yang ditusuk hidung. Ke mana pun unta dituntun, ia patuh.”
Dalam hadist lain, Rasulullah juga bersabda, “Kepada Tuhanmu jadilah engkau seperti unta yang ditusuk hidung.”
Kuda
Kuda disebutkan dalam surah Al-Adiyat yang diawali dengan sumpah Allah SWT atas kuda perang yang berlari kencang. Surah ini berarti kuda perang yang berlari kencang.
Surah Al Adiyat artinya diawali dengan sumpah Allah SWT atas kuda perang yang berlari kencang tengerah-engah hingga memercikkan api saat kakinya bergesekan dengan batu. Kuda melakukan ini karena kehendak tuannya. Ini diumpamaan sebagai pengingat manusia, agar tidak ingkar kepada nikmat-nikmat yang telah diberikan Allah SWT selama di dunia.
Kuda juga disebutkan dalam Surah An-Nahl Ayat 8. Ayat ini berisi: “Dan (Dia telah menciptakan) kuda, bagal, dan keledai, agar kamu menungganginya dan (menjadikannya) perhiasan. Dan Allah menciptakan apa yang kamu tidak mengetahuinya,”.
Dalam ayat ini dijelaskan bahwa kuda diciptakan sebagai tunggangan dan perhiasan (harta). Wallohua’lambishshawab/H Ali Akbar Soleman Batubara













