banner 728x250

Ngeri! Siswa SMP Grobogan Jadi Korban Perundungan di Lingkungan Sekolah Hingga Meninggal Dunia

Ilustrasi. (Foto: istimewa)

ABNnews — Siswa kelas VII SMP di Kecamatan Geyer, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah meninggal dunia pada Sabtu (11/10) di lingkungan sekolah. Siswa berinisial ABP (12) itu diduga merupakan korban perundungan teman-teman sekolahnya.

Hasil pemeriksaan dan otopsi RSUD Dr R Soedjati Soemodiardjo Purwodadi menunjukkan ada gumpalan darah di bagian kepala korban yang diduga menjadi penyebab kematiannya. Sebelum meninggal, ABP disebut-sebut sempat dibawa ke puskesmas.

Polres Grobogan pun turun tangan untuk mendalami kasus tersebut. Mengutip detikcom, Kasat Reskrim Polres Grobogan, AKP Rizky Ari Budianto, membenarkan adanya kejadian itu.

Ia mengatakan, peristiwa ini terjadi pada Sabtu (11/10).  Polisi sudah turun tangan untuk memeriksa para saksi dan melakukan olah TKP.

“Kami telah lakukan olah TKP di sekolah dan proses pemeriksaan saksi-saksi. Sebanyak 9 saksi sedang diperiksa, baik dari teman korban maupun pihak sekolah,” kata Rizky, Minggu (12/10).

Rizky mengungkapkan korban berinisial ABP. Berdasarkan keterangan sementara yang diperoleh polisi, kepala sekolah mendapat kabar bahwa korban dilarikan ke puskesmas. “Jam 11.00 WIB, kepala sekolah dapat laporan dari gurunya bahwa korban dibawa ke puskesmas. Ternyata korban sudah meninggal dunia,” ujar Rizky.

Rizky belum bisa memastikan apakah korban meninggal dunia saat berada di sekolah. Pihaknya masih melakukan pendalaman.

“Untuk kronologis belum bisa dijelaskan, karena ini saksi-saksi masih kami proses pemeriksaan. Ini masih dilakukan pendalaman,” tambahnya.

Terpisah, Kanit PPA Sat Reskrim Polres Grobogan, Ipda Yusuf Al Hakim, mengatakan pihaknya telah melakukan autopsi. Hal ini dilakukan untuk mengetahui penyebab kematian korban.

“Sudah kita lakukan baik pemeriksaan luar maupun autopsi sudah dilaksanakan. Kita dalam pemenuhan alat bukti untuk mengetahui penyebab kematian. Kan harus diautopsi karena meninggal, makanya dilakukan autopsi sama pemeriksaan saksi” kata Yusuf, Minggu (12/10).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *