banner 728x250

MICE Jadi Mesin Uang Baru! Nilainya Tembus Rp5.000 Triliun, RI Siap Ambil Bagian

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam Wonderful Indonesia Tourism Fair (WITF) 2025 di NICE PIK 2, Tangerang, Jumat (10/10). Foto dok Kemenko Perekonomian

ABNnews – Sektor pariwisata Indonesia kian kokoh sebagai pilar penting ekonomi nasional. Pemerintah, melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, terus memperkuat kebijakan demi membangun ekosistem pariwisata yang tangguh dan berkelanjutan.

“Pasca Covid-19, banyak negara, termasuk Indonesia, tengah berupaya membangun kembali industri pariwisatanya. Saat ini, pariwisata global perlahan pulih, termasuk di Asia Tenggara,” tutur Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam Wonderful Indonesia Tourism Fair (WITF) 2025 di NICE PIK 2, Tangerang, Jumat (10/10).

Asia Tenggara tercatat telah menyambut sekitar 123 juta wisatawan tahun lalu, melebihi angka sebelum pandemi (109 juta), menunjukkan persepsi pariwisata yang membaik.

Target Ambisius dan Dana Abadi

Kontribusi sektor pariwisata Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) terus menunjukkan tren positif, mencapai 4% pada tahun 2024.

Indonesia kini memasang target ambisius kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 14 hingga 16 juta pada tahun 2025. Hingga Agustus 2025, kunjungan wisman sudah mencapai 10,04 juta orang.

Menko Airlangga menegaskan, Pemerintah memperkuat ekosistem pariwisata melalui Pembangunan infrastruktur, Pembukaan 36 bandara internasional serta Pengesahan revisi Undang-Undang Kepariwisataan yang baru.

Selain itu, Pemerintah sedang mengembangkan Indonesia Quality Tourism Fund, sebuah dana abadi yang menjadi bentuk komitmen untuk mendukung keberlanjutan sektor pariwisata. Insentif fiskal seperti insentif PPN untuk tiket pesawat dan PPh bagi pekerja pariwisata juga digelontorkan.

MICE: Potensi Miliaran Dolar Siap Digarap

Dalam kesempatan tersebut, Menko Airlangga secara khusus menyoroti pentingnya sektor Meetings, Incentives, Conferences, and Exhibitions (MICE) sebagai salah satu pendorong utama pertumbuhan.

Berdasarkan riset Mordor Intelligence, nilai sektor MICE di kawasan Asia-Pasifik mencapai USD212,83 miliar (sekitar Rp 3.300 triliun) pada Juni 2025. Angka ini diproyeksikan melonjak sekitar 50% menjadi USD328,97 miliar (sekitar Rp 5.000 triliun) pada 2030!

“Untuk memaksimalkan potensi ini, kita perlu mengembangkan strategi yang tepat melalui kolaborasi yang kuat agar sektor ini tidak hanya tumbuh lebih kuat, tetapi juga lebih berkelanjutan,” pungkas Menko Airlangga.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *