ABNnews – Dunia hiburan Malaysia dikejutkan kabar mengejutkan: penyanyi dan aktris Zizi Kirana ditahan secara paksa oleh tentara Israel ketika mengikuti misi kemanusiaan Global Sumud Flotilla (GSF) menuju Gaza.
Kapal Huga yang ditumpangi Zizi bersama ratusan relawan dari 44 negara disergap angkatan laut Israel saat berada di perairan internasional, sekitar 70 mil laut dari Gaza. Sejumlah peserta, termasuk Zizi, dipaksa pindah ke kapal militer Israel.
Sebelum kabar penculikan menyebar, Zizi sempat merekam video pernyataan terakhirnya yang kini viral di media sosial.
“Nama saya Zizi Kirana, warga Malaysia. Jika Anda menonton video ini bermakna saya telah diculik oleh tentara Israel. Misi kemanusiaan kami aman, tanpa kekerasan, dan mematuhi hukum internasional,” ucapnya dengan wajah tegas, dikutip dari Instagramnya, Kamis (2/10/2025).
Dalam video yang sama, Zizi memohon dukungan penuh pemerintah Malaysia.
“Saya merayu Perdana Menteri Anwar Ibrahim menuntut pembebasan segera dan tanpa syarat,” tambahnya.
Dari Panggung Hiburan ke Medan Kemanusiaan
Zizi Kirana, lahir di Sabah tahun 1985, dikenal lewat lagu-lagu populer seperti Boleh Jalan dan Eh. Kariernya melesat sejak mengikuti Akademi Fantasia 7 hingga D’Academy Asia di Indonesia. Namun, langkahnya kali ini jauh dari panggung musik: ia memilih berlayar bersama aktivis, dokter, pengacara, hingga Greta Thunberg untuk mendobrak blokade Gaza.
Apa itu Global Sumud Flotilla
Global Sumud Flotilla disebut sebagai konvoi maritim sipil terbesar dalam sejarah, terdiri dari 40 kapal dengan 500 peserta dari seluruh dunia. Misi mereka: mengirimkan bantuan kemanusiaan sekaligus menantang blokade ilegal Israel atas Gaza.
Namun, sejak mendekati wilayah Palestina, kapal-kapal GSF menghadapi intimidasi militer Israel. Penculikan Zizi Kirana kini menambah sorotan dunia terhadap aksi represif tersebut.
Simbol Keberanian
Keterlibatan seorang artis ternama menjadikan isu ini kian mencuat. Zizi Kirana kini dipandang bukan hanya sebagai penyanyi, melainkan simbol keberanian seniman Asia Tenggara dalam membela kemanusiaan.
Bagi publik Malaysia, penculikan ini memantik gelombang solidaritas. Tagar #FreeZiziKirana dan #SaveGSF mulai trending di media sosial.