ABNnews – PT Pertamina (Persero) menegaskan komitmennya untuk jadi perusahaan energi nasional kelas dunia. Hal itu disampaikan dalam ajang ASEAN Council on Petroleum (ASCOPE) yang digelar di Bangkok, Thailand, Rabu (1/10/2025).
ASCOPE sendiri merupakan platform kerja sama yang berdiri sejak 1975, beranggotakan perusahaan migas, energi nasional, dan pemerintah di ASEAN. Forum ini menjadi wadah kolaborasi regional untuk memperkuat ketahanan dan keberlanjutan energi.
Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri menyebut perusahaan sudah tancap gas memperluas pengembangan energi bersih dan terbarukan. “Kami telah memperluas energi terbarukan dan melakukan percepatan untuk masa depan. Kami juga berkomitmen mengembangkan biofuel,” ujar Simon dalam Council Meeting 50th ASCOPE.
Pertamina sudah mengimplementasikan Biodiesel 40% (B40) serta memulai pengembangan Bioetanol. Ke depan, kandungan bahan bakar nabati ini ditargetkan makin meningkat.
Selain biofuel, Simon juga menyinggung potensi teknologi Carbon Capture Storage (CCS) dan Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS) di Indonesia. Namun, ia menekankan perlunya kerangka pengembangan lebih lanjut bersama regulator.
“Pertamina masih perlu kerangka pengembangan lebih lanjut bersama regulator, sehingga visi energi terbarukan ini bisa maksimal mendukung ketahanan energi nasional,” katanya.
Tak berhenti di situ, Pertamina juga menggarap hidrogen hijau dari sumber daya panas bumi. Proyek percontohan sudah berjalan di Ulubelu, Lampung, yang diharapkan bisa jadi akselerator transisi energi RI.
“Lewat ASCOPE, kami ingin kolaborasi dengan negara tetangga. Kalau bicara transisi energi dan tujuan iklim, semua negara harus saling bahu-membahu,” ujar Simon.
Sebagai pemimpin transisi energi, Pertamina menegaskan dukungannya terhadap target Net Zero Emission 2060 dengan program yang sejalan pada SDGs serta prinsip Environmental, Social & Governance (ESG).