banner 728x250

Indonesia-Rusia Kian Mesra, Kerja Sama Industri dari Kapal sampai Nuklir Dibahas di BRICS

Wakil Menteri Perindustrian RI Faisol Riza bersama Dirjen Ketahanan, Perwilayahan, dan Akses Industri Internasional bertemu Vice Minister of Industry and Trade Rusia, Aleksei Vladimirovich Gruzdev (Foto dok Kemenperin)

ABNnews – Hubungan kerja sama strategis Indonesia dan Rusia makin diperdalam, tak hanya di bidang politik dan ekonomi, tapi juga industri serta sosial budaya. Hal ini tampak dalam pertemuan bilateral di sela BRICS Forum on Partnership on New Industrial Revolution (PartNIR) 2025 di Xiamen, Tiongkok, 15–17 September 2025.

Wakil Menteri Perindustrian RI Faisol Riza bersama Dirjen Ketahanan, Perwilayahan, dan Akses Industri Internasional bertemu Vice Minister of Industry and Trade Rusia, Aleksei Vladimirovich Gruzdev. Keduanya membahas penguatan kerja sama industri di berbagai sektor strategis, termasuk finalisasi MoU di bidang industri perkapalan.

Selain itu, sejumlah proyek besar ikut dibicarakan, mulai dari nuclear power plant, jaringan rel kereta di Nusantara, produksi gas untuk industri, hingga kerja sama di sektor aluminium dan pengembangan kawasan industri.


“Diskusi ini bukan hanya soal memperkuat kapasitas industri nasional, tapi juga mendukung ekosistem industri global yang inklusif,” kata Faisol, Rabu (17/9).

Sektor pupuk juga masuk agenda. Perusahaan Rusia seperti Uralchem, Uralkali, dan PhosAgro siap meningkatkan pasokan pupuk ke Indonesia, yang diharapkan memperkuat ketahanan pangan nasional. Indonesia pun menyatakan kesiapan menjadi Partner Country di INNOPROM 2026 di Rusia, sebagai bagian dari transformasi industri menuju basis teknologi tinggi dan berdaya saing global.

Kerja sama lain yang dijajaki antara lain farmasi, peralatan medis, metalurgi, hingga krisotil. Indonesia juga mendorong percepatan MoU shipbuilding dengan Rusia.

“Kami menyambut baik minat perusahaan Rusia di berbagai bidang, terutama transfer teknologi berorientasi keberlanjutan,” kata Dirjen KPAII.

Hubungan Indonesia-Rusia sendiri punya sejarah panjang. Tahun ini menandai 75 tahun hubungan diplomatik. Dirjen KPAII menekankan Rusia adalah mitra strategis di Eurasia.

“Kami berharap hubungan ini makin kuat dan saling menguntungkan, khususnya di sektor industri,” ujarnya.

Forum BRICS juga disebut penting oleh Indonesia. Pemerintah Rusia mendukung keanggotaan Indonesia di BRICS, yang dinilai sebagai langkah strategis memperkuat perekonomian nasional.

“Forum ini memberi peluang besar untuk masa depan kerja sama industri,” imbuhnya.

Secara ekonomi, hubungan Indonesia–Rusia terus positif. Perdagangan nonmigas tahun 2024 mencapai USD3,3 miliar, naik 13,38% sejak 2020.

Ekspor RI ke Rusia didominasi karet, kopi, cokelat, teh, alas kaki, komponen elektronik, dan produk kimia. Sementara investasi Rusia di Indonesia pada 2024 menembus USD262,7 juta, menandai peran Rusia sebagai salah satu investor penting di Tanah Air.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *