ABNnews — Backlog perumahan masih menjadi PR besar di Indonesia. Menurut data Badan Pusat Statistik tahun 2023, kebutuhan rumah nasional mencapai lebih dari 36 juta unit, didorong oleh jumlah backlog serta rumah tidak layak huni. Di tengah situasi ini, solusi inovatif kian dibutuhkan untuk mempercepat pembangunan hunian layak bagi masyarakat.
PT Wijaya Karya Beton Tbk mengambil langkah nyata dengan memperkenalkan W-HOME, rumah modular pracetak yang diperkenalkan dalam acara Asosiasi Perusahaan Pracetak dan Prategang Indonesia (AP3I) di Jakarta International Expo, Kemayoran, pada Kamis, 11 September 2025. Presentasi produk oleh Yusqi Audah Firdaus, Manajer Corporate Marketing, menandai komitmen perusahaan terhadap terobosan sektor properti nasional.
“Sistem modular yang diusung W-HOME menawarkan konstruksi efisien: rumah tipe 36 dapat rampung dalam waktu hanya dua hari tanpa alat berat, sekaligus aman di wilayah rawan gempa berkat hasil uji struktur di Laboratorium BBSBG Kementerian PUPR Bandung,” kata Yusqi.
“Dengan desain arsitektur modern, rumah tersebut terdiri dari ruang tamu, dua kamar tidur, dapur, dan kamar mandi. Keamanan hunian juga menjadi prioritas. Setelah melewati pengujian, W-HOME dinyatakan layak diaplikasikan di 21 kota besar rawan gempa, seperti Merauke, Pontianak, Makassar, dan Pangkalpinang,” paparnya.
“Selain itu, perlindungan paten nomor P00202506104 semakin memperkuat posisi produk dalam mendukung kepercayaan pengembang dan investor,” sambungnya.
Sementara Ketua Umum AP3I, Elvi Fadilah memgatakan, momentum peluncuran di workshop AP3I makin menegaskan peran industri beton pracetak.
“Teknologi ini menjadi bagian penting dalam upaya pembangunan nasional berkelanjutan, tak sekadar mendukung efisiensi, tetapi juga ramah lingkungan dan efektif di lapangan,” kata Elvi.
Sejalan dengan program pemerintah, Program 3 Juta Rumah menjadi prioritas nasional dalam RAPBN 2026. W-HOME hadir sebagai solusi yang mendukung target dua juta unit hunian renovasi pedesaan, satu juta unit rumah baru perkotaan, dan hunian pesisir adaptif untuk bencana.
Keunggulan cepat, efisien, terjamin, menjadikan produk W-HOME relevan dan menjawab kebutuhan pasar properti yang terus berkembang.
Proyeksi pertumbuhan industri properti tahun 2026–2029 ikut memberi angin segar. Syaratnya, pertumbuhan KPR di atas 15 persen dan ekonomi nasional menembus 6 persen per tahun.
Dengan inovasi seperti W-HOME, WIKA Beton tampil sebagai pelaku strategis untuk masa depan perumahan Indonesia yang lebih layak dan berkelanjutan.
***