banner 728x250

Tensi Panas Israel vs Italia Bukti Sepak Bola Tidak Bisa Steril dari Isu Global

Laga sengit antara Israel melawan Italia di Grup I Kualifikasi Piala Dunia 2026. (Foto: istimewa)

ABNnews — Laga sengit antara Israel melawan Italia di Grup I Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion Nagyerdei, Hungaria, pada Selasa dini hari WIB, tidak hanya tergambar dari jumlah gol yang tercipta.

Laga itu berkahir untuk kemenangan tipis Gli Azzurri dengan skor 5-4. Namun tensi panas di atas lapangan juga merembet ke luar lapangan.

Begitu wasit meniup peluit panjang, keributan kecil terjadi di lapangan. Adu argumen hingga aksi saling dorong terlihat, bahkan pelatih Italia, Gennaro Gattuso, ikut terseret dalam situasi panas tersebut.

Atmosfer panas juga disulut para suporter Italia yang berdiri membelakangi lapangan saat lagu kebangsaan Israel dikumandangkan. Tidak berhenti di situ, ejekan juga terdengar dari beberapa bagian stadion, sebelum kemudian mereka membentangkan spanduk bertuliskan “Stop” sebagai seruan penghentian agresi di Gaza.

Bek Israel, Eli Dasa kepada Sport5 mengklaim kerusuhan dipicu ulah para pemain Italia. Menurutnya, sepanjang laga mereka kerap melontarkan ejekan yang memancing emosi.

“Mereka sangat emosional karena tidak puas dengan performa sendiri. Kami tampil baik dan layak menang, jadi mereka mencoba mengganggu kami dengan provokasi. Itu bagian dari sepak bola. Kami memilih untuk terus melangkah dan tidak terpancing,” kata Eli Dasa.

Kepada media lokal para pemain Timnas Israel mengatakan insiden ini awalnya melibatkan Gianluigi Donnarumma, Tay Brivo, dan Shagiv Yehezkel. Pada awalnya, sang kiper mengejek para pemain mereka. “Mereka mengumpat kami sepanjang pertandingan,” kata beberapa pemain Israel.

Football Italia yang menyitir berita dari Sport5 menyebut ada delegasi Italia yang meminta maaf, namun dikutip dari Gazzetta.it, Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) membantah dan menolak soal permintaan maaf seperti yang diklaim media Israel.

Pertandingan Italia di Hungaria itu berlangsung di saat yang bersamaan dengan krisis internasional yang terjadi di Palestina. Israel tak henti menginvasi dan meluluhlantakkan kehidupan Palestina

Laga berikutnya kontra Israel di Udine, 14 Oktober mendatang, sudah memicu polemik. Sejumlah kelompok mendesak pembatalan pertandingan karena ofensif militer Israel di Gaza. Namun federasi sepak bola Italia dan pemerintah menegaskan laga tetap berlangsung sesuai jadwal.

Sebagai catatan, aksi panas di lapangan hijau antar Israel versus Italia bukan yang pertama. Pada September 2024, dalam ajang Nations League, fans Italia juga melakukan demonstrasi serupa. Fenomena ini menegaskan bahwa sepak bola tak sepenuhnya steril dari isu global, termasuk konflik Israel-Palestina.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *