banner 728x250

Menjemput Hikmah di Management & Science University Malaysia

Foto: Dengan membawa seribu kenangan, peserta KKM kembali ke Jakarta melalui bandara Internasional Kua Lumpur, Sabtu (23 Agustus 2025).

ABNnews – Jika di era 70-80an dunia pendidikan Malaysia banyak belajar dari Indonesia, dua dekade terakhir justru sebaliknya. Malaysia kini menjelma jadi salah satu pusat pendidikan tinggi bergengsi di Asia.

Beberapa universitasnya bahkan berhasil menembus jajaran world class university. Salah satunya adalah Management & Science University (MSU) yang berlokasi di Shah Alam, Selangor, Malaysia.

Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam (FDIK) Universitas PTIQ Jakarta berkesempatan melakukan kunjungan ke MSU pada 21-23 Agustus 2024. Rombongan dipimpin Kaprodi Manajemen Dakwah (MD) Dr. Nanang Kuswara, MM, serta Kaprodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Dr. (Cand) Achmad Fachrudin, M.Si. Mereka didampingi staf fakultas Sri Haryati dan Fajaruddin.

Kunjungan ini sekaligus memantau mahasiswa FDIK yang tengah menjalani Kuliah Khidmah Mahasiswa (KKM) di sejumlah Sanggar Bimbingan (SB) di Malaysia. Pada 23 Agustus 2025, seluruh peserta KKM dijadwalkan kembali ke Jakarta.

Momen penting terjadi pada Jumat, 22 Agustus 2025, ketika FDIK PTIQ dan MSU menandatangani Letter of Intent (LoI). Dari pihak MSU hadir Wakil Rektor Bidang Research & International Affairs Prof. Dr. Indang Ariati Ariffin, Regional Manager Global Affairs Office Mohammad Hairulnizam Ibrahim, serta Ghafar—mahasiswa asal Indonesia yang juga bekerja di MSU.

MSU sendiri berdiri sejak 1981, berawal dari Kolej PTPL, sebelum berkembang menjadi universitas penuh. Dengan visi “To be the leading transformative university”, MSU meraih peringkat #541-550 QS World University Rankings 2020, serta #129 QS Asia University Rankings 2025.

Foto: dari kiri ke kanan: Dr. (Cand) Achmad Fachrudin, Prof. Dr. Indang Ariati Ariffin, Dr. Nanang Kuswara, MM, dam Mohammad Hairulnizam Ibrahim

Keunggulan MSU juga tampak dari berbagai pusat riset seperti Software Engineering & Digital Innovation, International Centre for Halal Studies, hingga Centre of Cyber Security and Big Data. Saat ini, sekitar 20% mahasiswa MSU berasal dari luar negeri dengan 70 kewarganegaraan berbeda, termasuk Indonesia. Tingkat serapan lulusan ke dunia kerja bahkan mencapai 99%.

Dalam dialog bersama rombongan FDIK, Prof. Indang Ariati menyebut MSU membuka peluang kerja sama lebih luas. Mulai dari program double degree untuk S1 hingga S3, transfer teknologi di bidang kedokteran, manajemen, Islamic Banking, hingga digitalisasi.

Ia juga berharap Rektor UPTIQ sekaligus Menteri Agama Prof. Nasaruddin Umar dapat hadir sebagai keynote speaker di MSU.

Kaprodi MD Nanang Kuswara mengaku kunjungan ini bukan sekadar silaturahmi, melainkan juga belajar dari success story MSU. Sementara Kaprodi KPI Achmad Fachrudin menilai, integrasi sains dan agama yang berhasil diterapkan MSU bisa menjadi model untuk diadaptasi PTIQ Jakarta sesuai karakteristiknya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *