ABNnews – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menegaskan keselamatan sebagai prioritas utama di semua moda transportasi, mulai dari darat, laut, perkeretaapian, hingga udara. Upaya ini dilakukan lewat berbagai regulasi, inovasi, hingga kampanye publik.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Aan Suhanan mengatakan kecelakaan transportasi bukan hanya soal nyawa, tapi juga berdampak pada kemiskinan dan masalah sosial.
Karena itu, pihaknya meluncurkan sejumlah program keselamatan, antara lain proving ground bertaraf internasional di Bekasi, implementasi Zero ODOL 2027, layanan Teman Bus, hingga edukasi keselamatan untuk anak usia dini lewat program SALUD.
“Dulu uji kendaraan harus ke luar negeri, sekarang sudah bisa di Bekasi. Untuk ODOL, kita juga sudah mulai integrasi data demi penegakan hukum,” ujar Aan dalam acara Press Background bertema Keselamatan sebagai Prioritas Utama Transportasi di Jakarta, Kamis (21/8).
Laut dan Kereta Juga Bergerak
Keseriusan serupa juga dilakukan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. Dirjen Laut Muhammad Masyhud menyebut ada empat pilar utama di sektor maritim: angkutan perairan, kepelabuhanan, keselamatan pelayaran, serta perlindungan lingkungan laut.
“Keselamatan itu utama karena menyangkut nyawa. Alam memang berpengaruh, tapi pencegahan dan penanganan tetap harus maksimal,” ujarnya.
Di sektor kereta api, Dirjen Perkeretaapian Allan Tandiono menjelaskan pihaknya sudah menyiapkan roadmap keselamatan lima tahun ke depan, mulai dari pengujian dan sertifikasi sarana-prasarana, perawatan jalur dan jembatan, hingga audit dan edukasi keselamatan.
“Keselamatan kereta harus menyeluruh, dari sarana, prasarana, SDM, hingga pengawasan hukum,” jelasnya.
Budaya Safety di Udara
Sementara di sektor udara, Sekretaris Ditjen Perhubungan Udara Achmad Setiyo Prabowo menekankan pentingnya membangun budaya keselamatan (safety culture). Menurutnya, keselamatan harus menjadi kebiasaan yang ditanamkan terus-menerus.
“Keselamatan itu soal kultur. Harus dibiasakan lewat edukasi berulang-ulang sampai jadi refleks,” katanya.
Sejumlah kampanye keselamatan pun digelar, seperti Safety Culture FOD Walk di Terminal 3 Bandara Soetta, Year of Facilitation 2024 di Bandara Ngurah Rai Bali, hingga pengarahan keselamatan kepada stakeholder bandara di seluruh Indonesia.