banner 728x250

Penemuan Mayat Mengambang di Kali Ciliwung Bikin Geger Warga Matraman Jaktim

Sudin Gulkarmat mengevakuasi mayat yang ditemukan mengambang di Kali Ciliwung. (Foto: antara)

ABNnews — Penemuan mayat mengambang di aliran Kali Ciliwung pada Selasa (19/08) siang, bikin geger warga Kebon Manggis, Matraman, Jakarta Timur (Jaktim).

Mayat itu pertama kali ditemukan oleh warga dan langsung dilaporkan ke Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur.

Salah satu warga Kebon Manggis, Matraman, bernama Ipang seperti dikutip dari antaranews mengatakan, saat pertama kali ditemukan mayat pria tanpa identitas sudah dalam kondisi membangkak.

“Sudah membengkak mayatnya, biru-biru sepertinya sudah hancur kulitnya. Jadi, tidak terlihat wajahnya, kita tidak bisa mengenali,” kata Ipang, Selasa (19/08).

Selain melapor ke Sudin Gulkarmat Jaktim, warga yang tak berani melakukan evakuasi juga melaporkan penemuan mayat tersebut ke Polsek Matraman agar mayat tersebut bisa diselidiki.  “Bagian wajah korban, ada sejumlah luka diduga akibat benturan selama mengapung,” ujar Ipang.

Ipang yang mengaku sempat turun langsung ke kali membantu petugas pemadam kebakaran karena arusnya tidak terlalu deras dan ketinggian air masih dangkal. “Menurut saya, bukan warga sini, tadi saya sama keponakan sempat turun evakuasi,” ucap Ipang.

Tak lama setelah melapor, petugas pemadam kebakaran tiba di lokasi dan langsung terjun untuk mengevakuasi mayat tersebut.

Kondisi mayat tersangkut di tiang pondasi jembatan Kali Ciliwung. Petugas terjun ke kali menggunakan rompi pelampung untuk keselamatan. Selain itu, petugas juga mengerahkan perahu karet untuk persiapan membawa mayat ke daratan.

Petugas Gulkarmat Sektor Matraman Imam Buchori mengatakan, korban yang ditemukan di aliran Kali Ciliwung diprediksi berusia 42 tahun. “Kami menggunakan perahu karet dan juga menggunakan tambang untuk menarik kantong jenazah ke daratan,” kata Imam.

Terpisah, Kapolsek Matraman, Kompol Suripno mengatakan bahwa mayat tersebut tidak memiliki identitas. “Tidak ditemukan kartu identitas, korban mengenakan kemeja berwarna merah,” kata Suripno.

Ia menambahkan, saat ini mayat telah dibawa ke RS Ciptomangunkusomo untuk dilakukan autopsi. Suripno menambahkan, sejauh ini belum diketahui penyebab kematian atau adanya tanda-tanda kekerasan pada mayat. “Kita masih menunggu hasil autopsi,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *