ABNnews– Pesta HUT Kemerdekaan RI ke 80 telah berakhir, namun hegemoni keceriaan masih terus terpatri di setiap hati sanubari. Terutama saat mengenang hasil pertandingan yang dirasa seru.
Maklum, hampir setiap wilayah di Indonesia menggelar berbagai lomba guna mengisi kemerdekaan sekaligus menanamkan rasa persatuan dan kesatuan antar warga.
Seperti dilakukan warga Perumahan Nuansa Permai_Mahkota Cimanggis RT 008 RW 03 Kelurahan Tugu Kecamatan Cimanggis Depok Jawa Barat yang mengadakan sejumlah lomba. Diantaranya, sepeda hias, futsal, ibu dan balita, cerdas cermat kaum ibu, pictionari hingga memasak nasi goreng bapak-bapak.
Dari perlombaan tersebut, ada yang unik yakni Cerdas Cermat Kaum Ibu yang pesertanya membaur dari kolonial, milenial dan Genzi. Dibagi menjadi 6 tim (A,B,C,D,E,F) dan 1 tim terdiri dari 3 orang.
Dipandu oleh Dr. Ari Prasetyo dan dua dewan juri yakni Habiburrahman, PhD dan Rahma Muthia, PhD pertanyaan yang dilemparkan ke peserta cukup berbobot dan tak kaleng-kaleng.
“Ini untuk mengasah kembali pengetahuan yang dulu didapat waktu SD dan SMP. Jika masih ingat tentu bisa menjawabnya dan dapat poin 100. Tapi jika salah, terpaksa dikurangi minus 25. Jadi sebelum dijawab, peserta harus yakin bahwa jawabannya itu benar,” kata Ketua Panitia 17 Agustusan, Muhammad Ridwan, M.Hum, Ahad (17/8/2025).

Dikatakan Ridwan, semua perserta memiliki peluang yang sama dalam memenangkan pertandingan. Mereka itu antara lain, Ayna, Adin, bu Maulana, Ince, Sandra, Nunik, Sakti, Feni, Nola, Nia dan lainnya.
Hal serupa dikatakan Ketua RT 12 RW 03 Kelurahan Tugu Kecamatan Cimanggis Kota Depok, Arif Wijisaksono yang mengapresiasi kegiatan tersebut. “Pertanyaannya gampang-gampang susah alias susah-susah gampang. Pokoknya yang penting keseruan dan kebersamaan antar warga yang berada di komplek ini,” katanya.
Pada Lomba Cerdas Cermat Kaum Ibu, yang menjadi juara 1 adalah trio Srikandi (Feni-Nola-Sakti), juara 2 (Arin-Ria-Kartika) dan juara 3 (nia cs).
“Jujur sebenarnya saya agak beban di awal-awal lomba, karena pertanyaan dewan juri kan kebanyakan pelajaran waktu kita kecil. Alhamdulillah ternyata saya dan tim (Sakti dan Nola), setidaknya masih ada yang inget. Jadi bisa jawab deh, meski ada juga yang salah dan rela nilainya dikurangi 25,” kata Feni sambil melepas tawa.