ABNnews – PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) menyelenggarakan pelatihan budidaya domba Garut bagi 25 peternak lokal di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, pada 21–25 Juli 2025. Peserta berasal dari dua kelompok tani, yakni Jaga Lembur Tani Makmur dari Desa Bojongkapol dan Gema Tani dari Desa Sarimukti.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program ekonomi sirkular berbasis energi terbarukan yang mengintegrasikan sektor peternakan dengan pemanfaatan pohon energi multifungsi hasil penghijauan PLN EPI, seperti indigofera dan kaliandra, yang berfungsi sebagai sumber pakan ternak.
Pelatihan ini melibatkan berbagai pihak, termasuk Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Provinsi Jawa Barat, UPTD Balai Pengembangan Pembibitan Ternak Domba dan Kambing (BPPTDK) Margawati Garut, serta Komisi III DPRD Kabupaten Tasikmalaya.
Sekretaris Perusahaan PLN EPI, Mamit Setiawan, menjelaskan bahwa pelatihan ini tidak hanya fokus pada aspek teknis, tetapi juga membangun kolaborasi kelembagaan antara petani dan pemangku kepentingan daerah.
“Tujuannya, agar petani tidak hanya terampil, tapi juga mandiri dan efisien dalam mengelola usahanya,” ujar Mamit.
Materi pelatihan mencakup berbagai aspek penting budidaya domba Garut, seperti teknik perkawinan, formulasi pakan silase, pemberian mineral dan suplemen, pemanfaatan teknologi tepat guna, pemeliharaan kesehatan ternak, hingga sistem pencatatan ternak yang baik.
Lebih dari sekadar peningkatan kapasitas individu, pelatihan ini dirancang untuk menciptakan ekosistem peternakan terpadu yang berkelanjutan. Petani dilatih memanfaatkan pohon energi sebagai pakan dan mengolah limbah ternak menjadi pupuk organik untuk kesuburan tanah, menciptakan siklus usaha yang ramah lingkungan.
Ketua Kelompok Tani Jaga Lembur Tani Makmur, Agus Sutyana, menyambut baik program ini dan menyatakan optimisme terhadap masa depan peternakan di desanya.
“Dulu kami punya tenaga dan ternak, tapi belum punya pengetahuan. Sekarang saya sudah mendapat pelatihan di sini, dan berharap ada bantuan berkelanjutan. Insya Allah, saya siap ikut menangani kegiatan seperti ini ke depan,” ujarnya.
PLN EPI berharap pendekatan integratif ini bisa menjadi model pemberdayaan masyarakat desa yang dapat direplikasi di berbagai wilayah lain di sekitar operasional perusahaan.
“Kami ingin kehadiran PLN EPI tidak hanya sebagai penyedia energi, tapi juga sebagai mitra pembangunan desa,” tutup Mamit.