ABNnews – Batik bukan lagi sekadar simbol masa lalu. Kain penuh makna ini justru makin dekat dengan generasi muda, terutama Gen Z, yang kini aktif mengangkat batik lewat fesyen, konten digital, dan bisnis kreatif.
Dalam kuliah umum bertajuk “Membatik Pikiran, Mewarnai Karakter, Menjahit Cita-Cita”, Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza menegaskan bahwa pelestarian batik harus berjalan seiring inovasi.
“Pembatik zaman dulu itu juga anak muda. Mereka berkarya dari pengalaman hidup, budaya sekitar, dan warisan orang tua. Jadi batik itu bukan kuno, justru sangat relevan untuk masa kini,” ujar Faisol di hadapan 300 mahasiswa dalam rangkaian Industrial Festival feat. Gelar Batik Nusantara 2025, Rabu (30/7/2025).
Faisol mendorong mahasiswa memanfaatkan usia produktif untuk terjun ke dunia nyata, termasuk dunia kerja dan wirausaha kreatif.
Ia menyebut ada lima bekal utama yang harus dimiliki anak muda agar bisa tetap relevan dan berdaya saing:
1. Kesiapan intelektual, termasuk pemahaman terhadap sejarah batik dan kesadaran akan tantangan globalisasi terhadap budaya lokal.
2. Keterampilan digital dan kreatif, seperti desain grafis, animasi, dan kemampuan jadi content creator di media sosial.
3. Pengalaman kewirausahaan, misalnya membangun brand lokal batik dengan pendekatan streetwear, sustainable fashion, atau gaya modern lainnya.
4. Kepekaan sosial dan lingkungan, mencakup isu plastik, energi terbarukan, hingga kebersihan sungai.
5. Sikap bangga dan aktif, dengan ambisi yang jelas, rencana yang terukur, dan semangat membangun bangsa lewat budaya.
“Jangan pertaruhkan hidup kalian untuk sesuatu yang jauh dari tujuan dan cita-cita. Batik bisa jadi jalan bagi kalian untuk berkontribusi besar,” tegasnya.
Dalam sesi tanya jawab, Wamen Faisol menyampaikan bahwa pemerintah terus mendukung perajin batik lewat berbagai program.
“Ada dari Kemenperin, UMKM, Dekranasda, hingga BUMN. Semua terlibat mendorong batik jadi bagian dari industri kreatif masa depan,” ucapnya.
Festival ini berlangsung 30 Juli – 3 Agustus 2025 di Pasaraya Blok M dengan mengusung tagline #BATIKRIZZ. Selain pameran, ada talkshow tentang fesyen berkelanjutan, konten kreatif, hingga Sayembara Maskot Industri terbuka untuk mahasiswa dan publik. Semuanya dirancang untuk menunjukkan bahwa batik adalah bagian dari masa depan bukan masa lalu.