banner 728x250

Hotel Baru hingga Social Club Eksklusif, Ini Rencana Besar IFPRO di Marina Labuan Bajo

Foto dok PT Indonesia Ferry Properti (IFPRO)

ABNnews – PT Indonesia Ferry Properti (IFPRO), anak usaha PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), tengah menyiapkan langkah besar dalam pengembangan kawasan Marina Terpadu Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.

Tak tanggung-tanggung, proyek ini mendapat dukungan pembiayaan sebesar Rp 300 miliar dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) melalui skema Penugasan Khusus Ekspor (National Interest Account/NIA).

Dana jumbo ini akan digunakan untuk membangun tiga fasilitas utama: hotel kelas menengah (mid-tier hotel), kawasan komersial tahap II, dan sebuah social club eksklusif yang ditargetkan menjadi pusat gaya hidup baru di Labuan Bajo.

Semua fasilitas tersebut akan melengkapi keberadaan Hotel Meruorah yang sudah lebih dulu menjadi ikon penginapan premium di kawasan ini.

“Pembiayaan ini merupakan bentuk nyata sinergi antara pemerintah dan pelaku usaha untuk mempercepat pengembangan destinasi pariwisata kelas dunia,” ujar Direktur Utama IFPRO, Ferry Snyders, Kamis (31/7/2025).

Sebelumnya, Kementerian Keuangan bersama LPEI melakukan kunjungan lapangan ke Hotel Meruorah pada 9–12 Juli 2025.

Dalam kunjungan itu, dibahas percepatan implementasi dukungan pembiayaan strategis dari LPEI guna mendukung proyek yang dikelola IFPRO.

Dari total pembiayaan, skema yang digunakan adalah blended financing antara LPEI dan BCA, difokuskan untuk proyek pengembangan baru (new development) selama satu tahun ke depan.

Pembangunan social club dijadwalkan rampung dan mulai beroperasi akhir 2026, sementara hotel dan kawasan komersial akan melanjutkan proses konstruksi hingga penghujung 2026.

Seiring peningkatan infrastruktur, tren kunjungan wisatawan asing ke Hotel Meruorah juga terus naik. Pada 2022 tercatat sebesar 10,4%, naik menjadi 20,4% di 2023, dan melonjak ke 57,4% hingga Juni 2025. Lonjakan ini jadi bukti keberhasilan promosi dan peningkatan layanan yang dijalankan IFPRO.

“Kawasan Marina ini bukan cuma tempat inap, tapi kami ingin menciptakan ekosistem pariwisata yang inklusif dan berdampak langsung ke masyarakat lokal,” tambah Ferry.

Proyek pengembangan ini diharapkan membuka peluang kerja, mendorong UMKM lokal, dan menghidupkan rantai pasok industri kreatif dan jasa di Nusa Tenggara Timur.

IFPRO menegaskan pengembangan tetap mengedepankan prinsip keberlanjutan dan tata kelola aset yang terintegrasi, demi mewujudkan destinasi wisata unggulan yang berdaya saing global.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *